Saat ini, jelas Risa, sudah terbilang sedikit petani yang memiliki lahan sendiri. Apalagi di Pangalengan yang suasananya masih terjaga, kerap menjadi daya tarik investor wisata.
Kondisi itu, membuat para petani yang sampai saat masih memiliki lahan harus bertahan tak tergoda kilauan rupiah yang ditawarkan para investor.
"Kalau tergiur, kasian juga petani yang lain masa gara-gara satu orang harus menjual lahannya, kita kan ini penghidupan jangka panjang," ungkapnya.
Petani sayuran di Kampung Babakan Kiara, kata dia, sudah berjanji untuk tidak sedikitpun tergoda dengan rayuan investor wisata.
Risa mengatakan, semua sudah menghabiskan separuh hidupnya di dunia pertanian, mahal rasnya jika harus terbeli dengan uang.
Baca juga: Petani Menjerit Terancam Rugi Saat Panen Raya, Harga Jual Sayuran Rp 500 Per Kilogram
"Kami akan pertahankan mati-matian lahan ini, makanya kami di sini sepakat untuk terus hidup dari pertanian," bebernya.
Risa berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung bisa hadir dan memberikan solusi terkait banyaknya persoalan yang dihadapi kalangan petani.
Jika boleh memilih, sambung Risa, ia meminta Pemda memberikan sejumlah lahan bagi para petani sayuran untuk bisa memperluas hasil panen dan produksinya.
"Soal lahan membutuhkan sekali, tapi sampai sekarang itu gak pernah ada bantuan dari pemerintah daerah. Harapannya mah ada bantuan, begitu juga dengan solusi persoalan harga yang saat ini jadi kendala," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.