"Itu justru yang bahaya, ketika ketahuan malah jadi fatal karena tidak ada penjagaan, tidak ada pengawalan, sehingga, kita sebut saja Rangga Cipta Nugraha kejadiannya seperti itu di Jakarta, Haringga Sirla seperti itu (di Bandung), nah itu yang sebenarnya kita tidak inginkan terjadi," ungkapnya.
Tobi menjelaskan, jika kelompok supporter dibolehkan datang ke markas tim rival dengan pengamanan yang ketat, polisi justru lebih mudah dalam mengidentifikasi dan mengamankan, sehingga risiko yang bisa berefek fatal dapat dihindari.
"Kalau untuk saat ini kita menerima dan menghormati, tapi ke depannya kita berharap polisi lebih siap untuk mengamankan dan mempunyai analisis yang lain," ujarnya.
Dia berharap, pada tahun-tahun berikutnya, semua kelompok supporter di Indonesia bisa datang ke stadion mana pun untuk mendukung tim kesayangannya dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian.
"Untuk tahun ini, karena kepolisian sudah memutuskan dan kita harus menghormati, mudah-mudahan dari pihak Jakmania tidak ada yang nekat untuk sembunyi-sembunyi tetap datang," kata Tobi.
Sementara itu, Tobi mengimbau kepada Bobotoh agar menjaga situasi kondusif mulai dari sebelum hingga sesudah pertandingan.
"Misalnya ada yang datang dan ketahuan, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, yang malah merugikan Persib dan Bobotoh sendiri," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.