Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Nasib Nelayan Ikan Keramba di Waduk Saguling, Solar dan Pakan Naik tapi Harga Ikan Tetap

Kompas.com - 24/09/2022, 19:04 WIB

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Gemuruh mesin perahu terdengar dari kejauhan, suara mesin berbahan bakar solar itu semakin mendekat menuju keramba ikan tempat Mamat (60) menggantungkan ekonomi.

Perahu itu berhenti di Keramba Jaring Apung (KJA) miliknya, ikan nila yang sudah masuk masa panen diborong oleh tengkulak yang memang sudah menanti masa panen ikan milik Mamat.

"Baru saja pagi tadi 4 kwintal ikan nila diborong, jadi sistem pembeliannya memang sudah ada yang datang ke sini setiap masa panen," kata Mamat saat ditemui di saung apung miliknya Jumat (23/9/2022).

Baca juga: Nelayan Hilang di Perairan Cilacap, Diketahui karena Perahu Kosong Menyala di Tengah Laut

Mamat menjual ikan nila hasil panennya dengan harga Rp 18.500 per kilogram.

Harga itu masih sama dengan harga sebelum harga BBM naik, alhasil tidak ada keuntungan lebih yang bisa dinikmatinya.

Penjualan ikan nila hasil dari kerambanya sama sekali tidak menutup ongkos produksi dari mulai pembibitan sampai masa panen, hasil panennya hanya cukup untuk sekadar menutup kebutuhan pokok sehari-hari.

Keramba Jaring Apung (KJA) milik Mamat (60) berdiri di tengah perairan waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.KOMPAS.COM/BAGUS PUJI PANUNTUN Keramba Jaring Apung (KJA) milik Mamat (60) berdiri di tengah perairan waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

"Mau enggak mau ya dijual dengan harga segitu, ya hanya cukup buat memperpanjang hidup," gumamnya.

Di atas perairan Waduk Saguling, Kabupaten, Bandung, Jawa Barat, Mamat hidup bersama istrinya dengan mendirikan saung berbilik bambu dengan konsep terapung di atas air.

Baca juga: Sulit Dapat Solar, Nelayan Campurejo Gresik Geruduk SPBU dan Berunjuk Rasa

Di belakang saung apung, terdapat 12 kolam yang berisi benih-benih ikan tempat Mamat dan istrinya menggantungkan ekonomi keluarga.

"Tinggal di sini kira-kira sudah 9 tahun dari 2013. Selama di sini ya transportasi menggunakan perahu. Bahan bakarnya solar," ujar Mamat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bisa Dilalui Pemudik, Tol Cisumdawu Beroperasi Penuh 15 April 2023

Bisa Dilalui Pemudik, Tol Cisumdawu Beroperasi Penuh 15 April 2023

Bandung
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kabupaten Bogor Hari Ini, 30 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kabupaten Bogor Hari Ini, 30 Maret 2023

Bandung
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tasikmalaya Hari Ini, 30 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tasikmalaya Hari Ini, 30 Maret 2023

Bandung
Profil Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus, Pernah Jadi Direktur KPK dan Penerima Hoegeng Awards

Profil Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus, Pernah Jadi Direktur KPK dan Penerima Hoegeng Awards

Bandung
Pemkot Sukabumi Sayangkan Somasi Vendor soal Utang Rp 1 Miliar Dibuka ke Media, padahal Sedang Siapkan Jawaban

Pemkot Sukabumi Sayangkan Somasi Vendor soal Utang Rp 1 Miliar Dibuka ke Media, padahal Sedang Siapkan Jawaban

Bandung
Ridwan Kamil: Perbaikan Jalan Sebagian Rampung H-10 Idul Fitri

Ridwan Kamil: Perbaikan Jalan Sebagian Rampung H-10 Idul Fitri

Bandung
Pemkot Sukabumi Berutang Rp 1 Miliar ke Vendor, Mantan Walkot Muraz: Saya Tak Pernah Diberi Tahu

Pemkot Sukabumi Berutang Rp 1 Miliar ke Vendor, Mantan Walkot Muraz: Saya Tak Pernah Diberi Tahu

Bandung
Warga Dengar Gemuruh Bak Petir Saat Gempa Cianjur M 4.0, Ini Penjelasan BMKG

Warga Dengar Gemuruh Bak Petir Saat Gempa Cianjur M 4.0, Ini Penjelasan BMKG

Bandung
BERITA FOTO: Polisi Tangkap Pembacok Mantan Ketua Komisi Yudisial

BERITA FOTO: Polisi Tangkap Pembacok Mantan Ketua Komisi Yudisial

Bandung
Gempa Bumi Cianjur Terjadi di Tengah Hujan Lebat, Warga Panik dan Bingung

Gempa Bumi Cianjur Terjadi di Tengah Hujan Lebat, Warga Panik dan Bingung

Bandung
Gempa M 4,0 di Cianjur Dipicu Aktivitas Sesar Cugenang

Gempa M 4,0 di Cianjur Dipicu Aktivitas Sesar Cugenang

Bandung
Kronologi Pembacokan Mantan Ketua KY dan Putrinya di Bandung, Pelaku Anggap Korban Sasaran Empuk

Kronologi Pembacokan Mantan Ketua KY dan Putrinya di Bandung, Pelaku Anggap Korban Sasaran Empuk

Bandung
Aditya Mengaku Sempat Keliling Cari Target, Sebelum Bacok Mantan Ketua KY dan Putrinya

Aditya Mengaku Sempat Keliling Cari Target, Sebelum Bacok Mantan Ketua KY dan Putrinya

Bandung
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Tasikmalaya untuk Lebaran 2023

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Tasikmalaya untuk Lebaran 2023

Bandung
Sosok Aditya, Pembacok Mantan Ketua KY Jaja Ahmad, Dikenal sebagai Sales Roti hingga Punya Utang Rp 7 Juta

Sosok Aditya, Pembacok Mantan Ketua KY Jaja Ahmad, Dikenal sebagai Sales Roti hingga Punya Utang Rp 7 Juta

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke