BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung menyiapkan Operasi Pasar Murah (OPM) di 22 kecamatan.
Kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menyebabkan harga komoditas melonjak.
"Kemungkinan nantinya akan menyeluruh, jadi ada tambahan 9 Kecamatan," ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna di Kecamatan Cileunyi, Bandung, Senin (26/9/2022).
Baca juga: Tekan Inflasi, Pemkab Nunukan Gelar Pasar Murah di Pelosok Perbatasan Indonesia–Malaysia
Setiap komoditi yang dihadirkan di OPM, sambung Dadang, dibandrol dengan harga Rp 160 ribu, namun warga yang akan membeli hanya membayar Rp 63 ribu.
"Jadi semua barang yang ada di OPM itu subsidi semua, jadi warga hanya membayar 40 persennya saja, sisanya dibayarkan oleh Pemda," ujarnya.
Pemda Kabupaten Bandung menyiapkan 12.000 paket untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Data penerima OPM tersebut sudah tercatat di tingkat desa dan kecamatan. Nantinya, mulai dari tingkatan RT, RW, hingga camat akan membantu proses penyebaran paket OPM tersebut.
"Jadi datanya itu by name, by address, semua sudah ada di kecamatan. Saya sudah instruksikan semua terlibat membantu kebutuhan masyarakat," beber dia.
Saat ini angka inflasi di Kabupaten Bandung mencapai 4,2 persen. Persentase tesebut diklaim Bupati Bandung masih dalam kategori aman.
Pihaknya, masih terus berupaya untuk menurunkan angka inflasi hingga mencapai titik terendah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.