Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pemuda di Bandung Barat Palsukan Uang Rp 100.000 Pecahan Baru, Hasilnya Dibeli Sabu

Kompas.com - 27/09/2022, 09:01 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Fakta lain dari aksi pemalsuan uang pecahan Rp 100.000 emisi baru oleh dua orang pemuda di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, terungkap.

Hasil kejahatan dua pemuda berinisial FC (24) dan MR (25) itu dibelanjakan barang haram yakni narkotika jenis sabu-sabu.

Fakta itu terungkap dari hasil tes urin para tersangka itu menunjukkan positif mengkonsumsi narkotika jemis sabu-sabu.

Baca juga: Belajar dari YouTube, 2 Pemuda Bandung Palsukan Uang Pecahan Rp 100 Ribu Terbaru

Kasat Reskrim Polres Cimahi AKP Rizka Fadhilla mengatakan, keuntungan yang mereka peroleh dari uang palsu yang diedarkan di Bandung Barat dan Cimahi dibelikan sabu-sabu.

"Ternyata saat ditangkap mereka juga positif sabu. Jadi ada kemungkinan hasil kejahatan itu dibelikan narkotika juga," ujar Rizka usai gelar perkara di Mapolres Cimahi, Senin (26/9/2022).

Di sisi lain, para pelaku mengaku menggunakan keuntungan dari uang palsu ini untuk menambal kebutuhan pokok sehari-hari selama kurang lebih 3 bulan terakhir.

"Alasan dari pelaku memang alasan ekonomi. Dia mengaku sulit ekonomi dan dia tertipu mendapat uang palsu. Akhirnya dia berinisiatif untuk membuat uang palsu dan mengedarkannya untuk kebutuhan sehari-hari," kata Rizka.

"Jadi ada kemungkinan, sebagian dari hasil kejahatan mereka digunakan untuk kesenangan yakni membeli narkotika jenis sabu-sabu," imbuhnya.

Baca juga: Palsukan Uang dengan Cara Fotokopi, 4 Warga Sumba Timur Ditangkap Polisi

Hal itu pun diakui oleh pelaku FC yang mendalangi aksi kejahatan pemalsuan uang tersebut.

FC membenarkan bahwa dirinya bersama MR memakai narkotika jenis sabu-sabu saat memproduksi uang palsu.

"Iya (pakai sabu-sabu). (Beli sabu-sabu) via transfer dari keuntungan uang (palsu)," sebut FC.

Uang hasil kerja sebagai wedding organizer (WO) dirasa tidak cukup untuk menambal kebutuhan ekonomi sehingga FC berinisiatif mempelajari cara memproduksi uang.

"Sehari-hari kerja di event sama WO. Masih kurang penghasilannya. Kalau MR dagang ayam," papar FC.

FC mendapat ide dan kemampuan memalsukan uang dari hasil belajar secara mandiri dan melihat tutrorial di kanal YouTube.

"Belajar sendiri otodidak, ngulik-ngulik saja. Jadi didesain sendiri pake Adobe Photoshop semirip mungkin dengan uang keluaran baru," tutur FC.

Baca juga: Tipu Agen Bank di Desa- desa, 4 Pengedar Uang Palsu Diringkus Polisi

Setelah desain siap, ia dibantu MR menyiapkan bahan baku uang palsu yang terdiri dari kertas roti, kertas nasi, selotip dan satu buah printer untuk mencetak.

"Setelah jadi uang (palsu) buat beli rokok dan kembaliannya (uang asli) dikumpulkan," pungkas FC.

Akibat aksi kejahatannya, kedua tersangka dijerat dengan pasal 36 ayat 1, 2, dan 3 UU RI nomor 7 tahun 2011 tentang mata uang dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Bandung
Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Bandung
Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com