“Kami sih berharap pemerintah bisa secepatnya atasi permasalahan kekurangan vaksin meningitis ini agar para jemaah umrah bisa melaksanakan ibadah. Soalnya, banyak jemaah di Garut yang belum dapat juga vaksin meningitis," ujarnya.
Ketua DPD Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI (Amphuri) Jabar, Bisma Banyu Setia, memperkirakan ada ribuan jemaah umrah terancam gagal berangkat akibat krisis vaksin meningitis.
Kondisi ini menjadi peringatan atau alarm untuk pemerintah.
Dia juga menyebut beberapa kantor kesehatan pelabuhan (KKP) menutup sementara layanan vaksin meningitis.
Baca juga: Vaksin Meningitis Langka, Travel Haji dan Umrah Pekanbaru: Mau Beribadah Saja Susah
"Kami mendesak pemerintah tak memaksakan diri terapkan regulasi. Jika tak bisa sediakan vaksin meningitis dan buku kuning, ya pemerintah berikan diskresi juga relaksasi bagi jemaah yang belum vaksin meningitis, karena tak tersedianya vaksin untuk tetap bisa tunaikan umrah," ujarnya saat dihubungi, Senin (26/9).
Pemerintah Arab Saudi, lanjutnya, dalam pelaksanaannya sudah melonggarkan penerapan aturan tersebut dan justru sudah tak ada lagi pemeriksaan terkait vaksin meningitis, labtaran memang sudah tak lagi menjadi fokus pemerintah Arab Saudi saat menerima jemaah umrah.
"Kami lihat ini sesuatu yang dipaksakan. Padahal, di sana (Arab) sudah enggak jadi fokus utama. Jadi, sebaiknya pemerintah memberikan diskresi dan relaksasi atau kelonggaran bagi jamaah umrah yang belum vaksin meningitis karena tidak tersedianya vaksin meningitis," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pusing Kepala Calon Jemaah Umrah di Jabar, Keliling Cari Vaksin Meningitis, Eh Malah Lebih Mahal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.