Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Pertanian Unpad: Harga Jual Sayur di Kabupaten Bandung Anjlok karena Minimnya Pengembangan Manajemen Pertanian

Kompas.com - 27/09/2022, 12:40 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kabupaten Bandung merupakan wilayah dengan penghasil beberapa jenis sayuran dan buah-buahan terbesar di Jawa Barat.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) komoditas sayuran dan buah semusim merupakan produk unggulan hortikultura dengan produksi 8.017 ribu kuintal. Selanjutnya disusul dengan komoditi buah tahunan sebanyak 812 ribu kuintal.

Kendati memiliki potensi yang tinggi, namun segudang persoalan masih menyelimuti, terlebih terlebih nasib dan kesejahteraan para petaninya.

Beberapa waktu lalu para petani sayuran di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung mengamuk dan merusak tanamannya sendiri.

Baca juga: Petani Rusak Tanaman karena Harga Sayur Anjlok, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Beri Tanggapan

Para petani hortikultura itu, diduga kecewa lantaran anjloknya harga jual di tingkat petani. Akibatnya, keuntungan yang ada di depan mata berubah menjadi sesuatu yang menyakitkan bagi petani sayuran dan buah-buahan di Kabupaten Bandung.

Aksi para petani tersebut, sempat terekam dan ramai di sosial media. Tak hanya kecewa lantaran anjloknya harga jual, para petani di Kabupaten Bandung juga mengeluhkan kenaikan sejumlah kebutuhan produksi menyusul kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran Prof. Dr. Tualar Simarmata mengatakan, apa yang dirasakan oleh para petani holtikultura di Kabupaten Bandung merupakan ciri masih minimnya pengembangan manajemen produksi pertanian.

Menurutnya, pertanian holtikultura merupakan salah satu sektor di bidang pertanian yang harus diberikan perhatian lebih.

Pasalnya, pertanian holtikultura memiliki resiko yang cukup tinggi dan berpengaruh terhadap nilai ekonomis daerah.

"Jadi pertanian hortikultura ini memang masuk kategori resiko tinggi (high risk, high return). Jadi sekalinya untung bisa sangat terasa tapi kalau sedang baik hasil panennya seperti saat ini ya pasti anjlok, yang ada malah buntung," kata dia saat dihubungi, Selasa (27/9/2022).

Taular menjelaskan, faktor cuaca yang tak menentu menyebabkan tingginya hasil panen para petani sayuran.

Ia menyebut, saat ini para petani menghadapi musim kemarau basah, tidak mengalami kemarau yang kering.

Ilustrasi petani sedang memupuk tanaman padiShutterstock/Abhijeet_Patil Ilustrasi petani sedang memupuk tanaman padi

Hal itu menyebabkan, hasil panen petani melimpah yang membuat suplai lebih tinggi dengan permintaan pasar.

Melihat kondisi tersebut, ia mempertanyakan langkah-langkah pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Bandung dalam upaya mengkontrol manajemen produksi.

Komunikasi antara Pemda dan kalangan petani, kata dia, mesti dibangun hingga mengerucut, sehingga terbangun skema penyedia jasa dan layanan secara masif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja asal Cikancung Bandung Hilang 2 Pekan, Diduga Dibawa Pria Kenalannya di Facebook

Remaja asal Cikancung Bandung Hilang 2 Pekan, Diduga Dibawa Pria Kenalannya di Facebook

Bandung
7 Korban Longsor Bandung Barat Ditemukan, Tim SAR Fokus Cari 3 Korban Lainnya

7 Korban Longsor Bandung Barat Ditemukan, Tim SAR Fokus Cari 3 Korban Lainnya

Bandung
6 Ruang SPA di Dago Bandung Ludes Terbakar, Petugas Sempat Kesulitan Padamkan Api

6 Ruang SPA di Dago Bandung Ludes Terbakar, Petugas Sempat Kesulitan Padamkan Api

Bandung
Uji Coba 'Contraflow' Dilakukan di Tol Cipali Km 153-157 untuk Kelancaran Arus Mudik

Uji Coba "Contraflow" Dilakukan di Tol Cipali Km 153-157 untuk Kelancaran Arus Mudik

Bandung
Skema Ganjil Genap, 'One Way' dan 'Contraflow' Disiapkan di Puncak Bogor Selama Libur Panjang Paskah

Skema Ganjil Genap, "One Way" dan "Contraflow" Disiapkan di Puncak Bogor Selama Libur Panjang Paskah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Cek Jalur Mudik Lebaran, Ada Jalan Bergelombang dan Minim PJU di Cianjur

Cek Jalur Mudik Lebaran, Ada Jalan Bergelombang dan Minim PJU di Cianjur

Bandung
Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrangro Diperpanjang

Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrangro Diperpanjang

Bandung
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Bandung
Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Bandung
Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Bandung
Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Bandung
Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Bandung
Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Bandung
Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com