BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama memastikan, pihaknya telah menyiapkan langkah strategis guna mengantisipasi bencana di musim penghujan.
Menurutnya, wilayah Kabupaten Bandung merupakan daerah dengan tingkat kerawanan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor yang cukup tinggi.
"Ada 12 kecamatan yang potensial terjadi bencana tanah longsor seperti Kutawaringin, Pangalengan, Ibun, Cangkuang, Banjaran, dan lainnya”, ungkap Suska saat dihubungi, Selasa (27/8/2022).
Wilayah Kabupaten Bandung yang memiliki karakteristik perbukitan serta pegunungan merupakan wilayah yang rawan mengalami bencana longsor.
Kendati begitu, ia menyebut telah berkordinasi dengan pelbagai pihak guna mengantisipasi dampak yang akan terjadi ketika musim penghujan datang.
"Kita menjalankan sesuai dengan tugas dan fungsi yaitu berkoordinasi, maka kami telah melakukan itu bersama seluruh OPD terkait, termasuk unsur kewilayahan juga agar tetap siap siaga," tuturnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga telah menyebarkan surat edaran terkait persiapan menghadapi musim penghujan.
Hal itu dilakukan, lantaran ia melihat pentingnya peran serta seluruh elemen dalam rangka mengurangi dampak resiko saat bencana alam datang.
Terkait banjir tahunan yang kerap terjadi di tiga Kecamatan yakni Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Bojongsoang, dan Kecamatan Baleendah, Suska menyebut, banjir tersebut telah bisa ditangani secara perlahan dan melahirkan progres yang cukup signifikan, setelah adanya pembangunan folder air dan terowongan curug Jompong.
Jauh sebelum adanya folder air, kata dia, luapan air sungai Citarum yang melanda tiga kecamatan tersebut, harus menunggu berhari-hari agar bisa surut.
"Sekarang sudah hitungan jam juga sudah surut, adanya dua folder air di Andir dan Cieunteung, juga sudah difungsikannya curug Jompong maka banjir di Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan Baleendah dapat teratasi dengan cukup baik," terangnya.
Baca juga: Banjir Bandang Pameungpeuk, Bupati Garut Singgung Wagub Jabar yang Salahkan Kerusakan Hutan
Kendati sudah tersedia fasilitas pembantu untuk menangani banjir tahunan tersebut, pihaknya mengaku tak lantas bersantai dan tinggal diam.
Saat musim penghujan, jajarannya kerap melakukan koordinasi secara intens dengan pelbagai elemen.
Bahkan saat ini, ia sedang menyusun kajian resiko bencana yang nantinya akan menjadi referensi bagi masyarakat Kabupaten Bandung.
"Mudah-mudahan segera rampung dan kita akan terus siaga mengingat wilayah Kabupaten Bandung yang cukup memiliki resiko bencana," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.