Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbongkarnya Perdagangan Bayi Bermodus Adopsi di Bogor, Pelaku Incar Ibu Hamil Tanpa Suami

Kompas.com - 29/09/2022, 16:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Praktik perdagangan bayi bermodus adopsi dibongkar oleh Kepolisian Resor (Polres) Bogor.

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan, kasus ini terkuak usai polisi menyelidiki laporan dugaan perdagangan anak di wilayah Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Polisi lantas menangkap seorang pria bernama Suhendra (32), warga Ciseeng yang berprofesi sebagai agen properti.

Dalam beraksi, Suhendra mengincar para ibu hamil yang tidak memiliki suami. Ibu hamil tersebut dikumpulkan melalui media sosialnya yang mengatasnamakan Yayasan Ayah Sejuta Anak.

Baca juga: Perdagangan Bayi Bermodus Adopsi di Bogor, Dijual Rp 15 Juta Per Bayi

Suhendra mengiming-imingi para ibu hamil itu untuk melakukan persalinan di rumah sakit. Seusai persalinan, bayi yang dilahirkan bakal diserahkan kepada orang yang ingin mengadopsi.

Akan tetapi, adopsi itu dilakukan secara ilegal. Selain itu, pengadopsi dimintai uang sebesar Rp 15 juta untuk satu anak yang diadopsi.

"Jadi diminta sejumlah uang Rp 15 juta dari setiap satu anak yang diadopsi itu. Pelaku mengatasnamakan Yayasan Ayah Sejuta Anak di media sosial," ujar Iman saat konferensi pers di Mapolres Bogor, Rabu (28/9/2022).

Pelaku ditangkap karena perbuatannya mengarah pada kejahatan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Baca juga: Agen Properti di Bogor Merasa Tak Bersalah Jual Sejumlah Bayi yang Baru Dilahirkan, Malah Yakin Membantu Para Ibu

Pengakuan pelaku

Suhendra yang dihadirkan dalam konferensi pers menuturkan bahwa uang Rp 15 juta tersebut untuk mengganti biaya persalinan.

"(biaya adopsi Rp 15 juta) itu kalau yang sesar, ngasih si ibu hamil sama biaya dia penyembuhan. Uang itu pun enggak saya gunakan. Kan rata-rata semuanya yang datang ke saya niatnya anak itu di panti. Dan ini yang nyelip satu orang tiba-tiba berubah pikiran, anaknya nggak mau ditaruh di panti. Saya pun nggak bisa maksain itu," ucapnya.

Menurut pengakuannya, rata-rata para ibu hamil tanpa suami itu datang dari berbagai wilayah di luar Bogor.

Sewaktu mendatangi Suhendra, para ibu hamil tanpa suami itu kemudian ditempatkan di panti atau kantor Yayasan Ayah Sejuta Anak di rumah Suhendra, Perumahan Grand Viona, Desa Kuripan, Kecamatan Ciseeng.

"Nanti mereka datang ke rumah saya untuk minta bantuan sampai lahir dan selesai lahiran anak itu saya taruh di panti. Mereka bisa mantau terus sampai lulus SMA," ungkapnya.

Baca juga: Modus Adopsi Anak, Yayasan di Bogor Ternyata Perdagangkan Bayi Senilai Rp 15 Juta

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com