KOMPAS.com - Antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Pertamina kini seolah menjadi pemandangan biasa bagi masyarakat, terutama sejak naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Sabtu (3/9/2022) lalu.
Antrean bahkan sempat mencapai luar SPBU pada awal-awal kenaikan harga BBM, khususnya pada jalur pengisian BBM jenis Pertalite untuk kendaraan roda dua.
Kini, meskipun jarang terlihat antrean hingga bahu jalan, namun barisan kendaraan bermotor roda dua yang hendak mengisi BBM jenis Pertalite masih cukup panjang.
Butuh waktu belasan hingga puluhan menit untuk menunggu giliran pengisian BBM jenis Pertalite di SPBU.
Baca juga: Soal Pembagian Subsidi BBM untuk Angkot, Kadishub Kabupaten Bandung: Sesuai Data dan Merata
Kondisi ini juga tampak terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat. Menurut pantauan Kompas.com di SPBU yang terletak di Jalan Cihampelas, Kamis (29/9/2022) sekira pukul 14.30 WIB, antrean kendaraan roda dua di jalur pengisian Pertalite cukup panjang.
Butuh waktu sekira 15 menit hingga pengendara yang semula berada paling belakang mencapai dispenser pengisian BBM.
Menurut pantauan tersebut, selain banyaknya masyarakat yang hendak mengisi bensin, kendala lain yang jadi penyebab panjangnya antrean adalah hanya satu selang yang dioperasikan untuk mengisi BBM jenis Pertalite bagi kendaraan roda dua.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Kadisdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah, mengatakan bahwa antrean panjang di SPBU memang kerap terjadi setelah kenaikan harga BBM.
Baca juga: Bagaimana Bisa Selama 10 Tahun Cleaning Service SPBU Tak Ketahuan Curi BBM?
"Sebelumnya tidak ada keluhan antrean (di SPBU)," kata Elly kepada Kompas.com, Kamis (29/9/2022).
Dia mengungkapkan, jajarannya terus berkoordinasi dengan pihak Pertamina, termasuk perihal antrean panjang di SPBU.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.