Gedung Sate dirancang oleh arsitek Belanda Ir. J. Gerber dari Jawatan Gedung-gedung Negara (landsgebouwendients), dibantu oleh sebuah tim yang terdiri dari Kol Geni (Purn) V.L. slor dari Genie Militair, Ir, E.H. De Roo dan Ir. G. Hendriks yang mewakili Bugerlijke Openbare Werken (B.O.W) atau PU dan Gemeentelijk Bouwbedriff (perusahaan bangunan kotapraja) Bandung.
Para arsitek tersebut merancang Gedung Sate dengan langgam arsitektur terispirasi gaya bangunan Italia di Zaman Renaissance.
Baca juga: Sejarah Gedung Sate: Penamaan, Isi, Arsitek, dan Pemindahan Ibu Kota
Pada, dinding fasade depan Gedung Sate terdapat ornamen berciri tradisional, seperti pada bangunan candi-candi Hindu.
Sedangkan di tengah-tengah bangunan induk Gedung sate, tegak berdiri menara dengan atap tersusun atau yang disebut "tumpang", seperti Meru di Bali atau atap Pagoda.
Di bagian atas atap, ada bagian yang menjulang menyerupai tusukan sate. Secara populer, rakyat memberi nama gedung itu "gedung Sate".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.