Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buat Konten Horor di Rumah Kosong Tanpa Izin, 10 YouTuber di Bandung Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 10/10/2022, 12:55 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Sepuluh YouTuber asal Bandung dilaporkan kepada pihak kepolisian lantaran membuat konten video horor di rumah kosong tanpa izin.

Erma, Salah satu anak pemilik rumah kosong yang terletak di Jalan Sawah Kurung, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), menyampaikan bahwa dia memang sudah lama tidak mengunjungi rumah peninggalan orang tuanya itu karena sedang sakit.

Erma mengatakan, biasanya dia serta anaknya rutin membersihkan rumah tersebut sejak ibunya meninggal dunia.

"Dua minggu sekali atau kadang seminggu sekali saya beresin. Setiap diberesin saya foto kondisi rumah, barang-barangnya masih lengkap," kata Erma, dikutip dari TribunJabar.id, Senin (10/10/2022).

Baca juga: Longsor dan Pohon Tumbang Tutupi Sebagian Jalan Soreang-Ciwidey Bandung, Lalin Sempat Tersendat

Akan tetapi, dia dan anaknya mulai jarang menyambangi rumah tersebut sejak Agustus 2021 karena penyakit yang dideritanya dan kesibukan sang anak bersama keluarganya.

Awal tahun 2022, Erma mengungkapkan, sang anak memberitahunya bahwa rumah peninggalan orang tua dimasuki oleh YouTuber untuk membuat konten video bertema horor.

"Setelah dicari ternyata ada 10 Youtuber," ujar Erma.

Setelah memastikan bahwa rumah di dalam video para YouTuber itu adalah rumah peninggalan orang tuanya, Erma semakin terkejut melihat kondisi barang-barang di dalamnya telah berantakan.

"Kaget lah lihat kondisi rumah. Rumahnya sudah berantakan sekali," ucap Erma.

Baca juga: Pria di Riau Ledakkan Bom Pipa Dekat Rumah Warga, Belajar dari YouTube hingga Percobaan Beberapa Kali

Menurut Erma, sejumlah barang peninggalan orang tuanya pun hilang, seperti mesin cuci, meja makan, serta ban mobil.

Tak hanya itu yang membuat Erma kesal, dia mengaku sakit hati melihat rumah tersebut dijadikan lokasi syuting konten bertema horor dan disebut sebagai tempat arwah penasaran.

"Makanya saya kaget, saya tersinggung, terhinakan, itu rumah ibu saya dibikin seperti itu," ungkapnya.

Perbuatan yang dianggap telah menghina keluarganya itu pun segera dilaporkan kepada pihak kepolisian pada April 2022, namun Erma menjelaskan, sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari polisi terhadap laporannya tersebut.

Baca juga: Semalaman Diguyur Hujan, Kabupaten Bandung Kembali Terendam Banjir

"Informasi terakhir sudah ada tujuh orang YouTuber yang dipanggil katanya. Makanya saya ingin kepastian hukum yang jelas. Sebagai pelapor juga kami memiliki hak untuk meminta kepastian itu," ujarnya.

Tanggapan polisi

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo, membenarkan mengenai adanya laporan tersebut.

Dia mengatakan, laporan dari pihak Erma saat ini masih dalam proses penyelidikan kepolisian.

"Masih lidik (penyelidikan)," jawabnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Bandung
Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan 'Suami'

Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan "Suami"

Bandung
Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Bandung
Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Bandung
Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Bandung
Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Bandung
Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Bandung
Kasus Dugaan 'Bullying' Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Kasus Dugaan "Bullying" Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Bandung
Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Bandung
Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Bandung
7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

Bandung
Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program 'Pasar Amin'

Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program "Pasar Amin"

Bandung
Kronologi Pernikahan Mempelai Pria Ternyata Wanita di Cianjur, Akad Nikah Sempat Dilarang Kades

Kronologi Pernikahan Mempelai Pria Ternyata Wanita di Cianjur, Akad Nikah Sempat Dilarang Kades

Bandung
Mempelai Pria yang Ternyata Wanita Memaksa Dinikahkan di KUA, Tolak Berikan Dokumen Identitas

Mempelai Pria yang Ternyata Wanita Memaksa Dinikahkan di KUA, Tolak Berikan Dokumen Identitas

Bandung
Usai Sehari Menikah, Baru Ketahuan Mempelai Pria Ternyata Wanita

Usai Sehari Menikah, Baru Ketahuan Mempelai Pria Ternyata Wanita

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com