Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Gubernur Jabar Atalia Praratya Raih Gelar Doktor dari Unpad

Kompas.com - 10/10/2022, 17:47 WIB
Aam Aminullah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Atalia Praratya, istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, lulus program Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) dengan predikat yudisium Cum Laude.

Sidang promosi Doktor Atalia dipimpin Rektor Unpad Profesor Rina Indiastuti di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad,  Kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (10/10/2022).

Dalam meraih gelar Doktor ini, Atalia mempertahankan disertasinya yang berjudul "Pengaruh Pengembangan Program Komunikasi Instruksional Sekolah Nonformal Sekoper Cinta Terhadap Perilaku Peserta Didik di Provinsi Jawa Barat".

Baca juga: Atalia Ramaikan Bursa Calon Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil Angkat Bicara

Berdasarkan penelitiannya, Atalia menemukan, rancangan dan implementasi komunikasi instruksional Sekoper Cinta berpengaruh signifikan terhadap perilaku peserta didik.

Atalia mengatakan, perbedaan karakterisitik individu, seperti tingkat pendidikan, usia, status perkawinan, dan etnis budaya tidak berkontribusi signifikan pada pengaruh rancangan dan implementasi komunikasi instruksional terhadap perilaku peserta didik.

"Dengan demikian  program komunikasi instruksional sekolah nonformal Sekoper Cinta dapat diaplikasikan secara efektif pada berbagai karakeristik peserta didik dari berbagai jenjang pendidikan, tingkat usia, status perkawinan, dan latar belakang budaya di Jawa Barat," kata Atalia.

Atalia Praratya, bersama suami, Gubernur Jabar Ridwan Kamil foto bersama usai Sidang Doktor di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad,  Kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (10/10/2022). Dok. Humas Unpad/KOMPAS.comKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Atalia Praratya, bersama suami, Gubernur Jabar Ridwan Kamil foto bersama usai Sidang Doktor di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad,  Kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (10/10/2022). Dok. Humas Unpad/KOMPAS.com

Penelitiannya ini, kata Atalia, dilakukan menggunakan metode kuantitaif dengan desain studi ekplanatori.

Baca juga: Digadang-gadang sebagai Calon Wali Kota Bandung, Atalia Praratya: Saya Istri, Saya Ibu, Harus Diskusi Dulu

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik Sekoper Cinta tahun 2019 sebanyak 2.700 orang, dengan ukuran sampel 270 orang yang diambil menggunakan teknik sampling acak sederhana.

"Pengumpulan data dilakukan di akhir tahun 2020 lalu, di lokasi P2WKSS di 27 desa dan kelurahan di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat,” ungkap Atalia yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Sekoper Cinta.

 

Pada kesempatan tersebut, Atalia mengatakan berbagai penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pendidikan berperan penting dalam memberdayakan perempuan.

Hal inilah yang mendorongnya untuk lebih jauh meneliti upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan perempuan di Jawa Barat.

"Berkaitan dengan hal tersebut, proses perpindahan pengetahuan dan keterampilan ini tentunya tidak terlepas dari proses komunikasi," kata Atalia.

Baca juga: Pesan Cinta Atalia Usai Makamkan Eril: Tunggu ya Sayang, Insya Allah Kita Akan Bersama Lagi

Atalia menyebutkan, proses pendidikan bisa berjalan melalui komunikasi dan komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi instruksional.

Sekoper Cinta, sendiri merupakan program Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Program Sekoper Cinta  hadir dengan harapan membawa perubahan perilaku perempuan sehingga berdaya, mandiri, dan berketahanan.

Atalia menuturkan, program yang dilaksanakan sejak tahun 2019 ini, merupakan sekolah nonformal perempuan pertama di Indonesia yang diselenggarakan di level pemerintah provinsi yang dilaksanakan serentak di 27 kota/kabupaten di Jabar.

"Sebagai program baru, tentu pemerintah berharap kebermanfaatan program ini betul-betul bisa dirasakan dan bisa menjadi program yang berkelanjutan," tutur Atalia.

Baca juga: Rumah Batik Dibuka di Tasikmalaya, Atalia: Usaha Penopang Ekonomi di Jabar

Oleh karenanya, kata Atalia, menjadi penting untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengembangan progam komunikasi instruksional sekolah nonformal Sekoper Cinta terhadap perubahan perilaku peserta didik di provinsi Jawa Barat.

Dalam Sidang Doktor tersebut, Dekan Fikom Unpad Dr. Dadang Rahmat Hidayat bertindak sebagai Sekretaris Sidang.

Adapun, tim promotor terdiri dari Dr. Susanne Dida, M.M., (ketua), Dr. Dadang Sugiana, M.Si., dan Dr. Purwanti Hadisiwi, M.Si. Sementara tim penelaah terdiri dari Prof. Dr. Engkus Kuswarno, M.S., Dr. Tine Silvana Rachmawati, M.Si., dan Dr. Jenny Ratna Suminar, M.Si.

Sidang Doktor ini, dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, dan sejumlah pimpinan daerah lainnya serta rektor perguruan tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pulangkan Bonek yang Nekat Datang ke Bandung Jelang Persib Vs Persebaya

Polisi Pulangkan Bonek yang Nekat Datang ke Bandung Jelang Persib Vs Persebaya

Bandung
Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Bandung
Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Bandung
Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com