Kendati Kopti Kabupaten Bandung tidak memberikan anjuran atau arahan untuk aksi, pihaknya tak melarang bagi anggotanya yang mau ikut serta dalam aksi 17 Oktober tersebut.
"Jadi kopti mengimbau untuk tidak ikut mogok, tapi kalau secara personal mau ikut, silakan saja kita kembalikan ke masing-masing. Tapi intinya kopti tidak menghendaki mogok karena pemerintah sudah ada upaya," jelas dia.
Berbeda dengan Kopti, Kepala Dinas Perdagangan dan Industri (Disperdagin) Kabupaten Bandung Dicky Anugerah menyebut harga kedelai impor saat ini masih relatif, dan belum ada kenaikan.
Dari data yang diterimanya selama satu pekan, angka harga kedelai masih stabil, berkisar Rp 14.500 sampai Rp 15.000 perkilogram.
"Jadi itu masih stabil, stoknya masih tersedia dan harga relatif aman, tidak ada kenaikan," kata Dicky.
Ia menilai aksi yang akan dilakukan oleh pengrajin Tahu dan Tempe pada tanggal 17 Oktober mendatang hanya akan terjadi di sebagian wilayah Jawa Barat.
"Nah Jabar ini terdiri dari beberapa wilayah kabupaten/kota, kalau kita mengacu harga di kabupaten bandung itu kan masih stabil tidak melebihi Rp 15.000 perkilogram. Jadi mungkin itu di daerah lain," beber dia.
Baca juga: Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu dan Tempe di Jawa Barat Akan Mogok Produksi Selama 3 Hari
Kendati begitu, ia membenarkan bahwa bahan baku tahu dan tempe tersebut mengalami pembatasan pengiriman dari Negara Eksportirnya.
Menurutnya Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung belum akan melakukan subsidi terkait hal ini.
Selain, data yang diterimanya masih belum ada kenaikan. Dicky menyebut, subsidi ditingkat daerah akan dilakukan apabila terjadi kelangkaan.
"Kita belum ada subsidi, mungkin itu dari pemerintah pusat. Karena memang subsidi itu perlu kalau ada kelangkaan, sementara kalau berdasarkan data yang kami punya itu masih aman tidak ada kelangkaan," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.