Mantan Bupati Purwakarta itu menyebut saat ini tengah tren wisata berbasis alam dan pertanian, yang juga dikolabirasikan dengan unsur budaya. Contohnya di Bali.
"Sebenernya yang harus dibangun oleh kita adalah itu. Ruang budaya yang memiliki implikasi terhadap terpeliharanya semesta. Sehingga akan menjadi warisan kebudayaan berbasis wisata yang langgeng. Apalagi di Karawang ada kuta (kota, nama desa) yang namanya Kutalanggeng," ungkap Dedi.
Diketahui, banyak ditemukan satwa endemik langka dan bewan dilimdungi di Pegunungan Sanggabuana yang membentang di Karawang, Purwakarta, Bogor, dan Cianjur ini.
Seorang Wildlife Photographers Bernard T. Wahyu Wiryanta dua kali melakukan pendataan fauna di Pegunungan Sanggabuana. Pada Juli 2020 lalu, Bernard telah melakukan ekspedisi Sanggabuana.
Hasilnya kameranya menangkap berapa satwa endemik yang langka, seperti elang jawa (Nisaetus bartelsi), owa jawa (Hylobates moloch), surili (Presbystis comata), lutung jawa (Trachypithecus auratus), sigung jawa (Mydaus jawanensis), dan juga macan kumbang (Panthera pardus melas).
Baca juga: Mahasiswa Ini Pergoki Aksi Perburuan Landak Jawa di Pegunungan Sanggabuana
Kemudian pada 27 Maret 2021 hingga 2 April 2021, Bernard bersama tim Berita Dunia Burung (BDB) Indonesia melakukan pendataan sebaran burung di Pegunungan Sanggabuana.
Ia berhasil memotret burung alap-alap capung yang merupakan alap-alap terkecil dunia.
Selain itu, Bernard juga berhasil mendata sejumlah burung di Pegunungan Sanggabuana.
Di antaranya elang jawa, elang bido, elang brontok, alap alap jambul, burung bubut jawa, ayam hutan, puyuh gonggong, dan punai gading, srigunting abu, kadalan birah, dan kirik-kirik senja.
Namun, sejumlah pemburu bersenjata api dan senapan angin kedapatan berburu di Pegunungan Sanggabuana. Perburuan itu mengancam satwa langka di Hutan Sanggabuana.
Diketahui pada Juli 2020, ditemukan perburuan macan tutul Jawa atau Panthera pardus melas) di Pegunungan Sanggabuana. Lalu pada Agustus 2022 landak Jawa atau Manis javanica juga menjadi sasaran moncong senjata rakitan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.