Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.500 Rumah Terendam Banjir di Dayeuhkolot Bandung, Kades Khawatir Air Meluap Lewati Tanggul

Kompas.com - 23/10/2022, 16:13 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Banjir yang melanda Kecamatan Dayeuhkolot, pada Minggu (23/10/2022) merendam 2.500 rumah warga. Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Desa Dayeuhkolot Yayan Setiana.

Yayan mengatakan, hampir 80 persen Desa Dayeuhkolot terdampak luapan Sungai Citarum. Ia menyebut, dari 14 RW hampir 11 RW yang terdampak. Sementara itu, hanya 3 RW yang selamat dari luapan sungai Citarum.

"Kalau di seluruhnya mungkin sampai ribuan. Dari rumah aja udah 2.500, yang tidak tergenang RW 06, RW 07 dan RW 08," ujarnya ditemui, Minggu (23/10/2022).

Baca juga: Banjir, Jalan Dayeuhkolot-Baleendah di Bandung Lumpuh

Yayan mengungkapkan, banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Bandung Raya sejak Sabtu (22/10/2022) kemarin.

Saat ini, titik terdalam di Desa Dayeuhkolot ada di RW 04, RW 05, dan RW 14, dengan ketinggian muka air 130 cm. Melihat, hujan masih terus turun, pihaknya masih sulit memprediksi kapan air akan surut.

"Iyah masih belum bisa diprediksi surut karena hujan masih turun. Hari ini aja masih naik, belum ada tanda-tanda surut, di sini ada BPBD, dari KSB dan relawan siaga bencana lainnya siaga di sini," ungkapnya.

Sejak tadi pagi, kata dia, sejumlah warga sudah mulai berdatangan ke Gedung Pengungsian Desa Dayeuhkolot.

"Tadi pagi yang ngungsi ada 6 KK kemudian bertambah siangnya 12 KK sekarang ada 14 KK berjumlah 37 jiwa," beber dia.

Melihat belum adanya tanda-tanda akan surut, besar kemungkinan, mata Yayan pengungsi akan bertambah.

"Tapi masih akan bertambah yang mengungsi, karena melihat air masih meluap, dan hujan masih turun," terang dia.

Tak seburuk dulu

Yayan mengatakan, adanya pembangunan penanggulangan banjir Bandung Selatan oleh pemerintah pusat seperti folder air, sodetan air, kolam retensi hingga terowongan air membuat banjir di wilayahnya tak berlangsung lama. Dulu, kata dia, banjir di Desa Dayeuhkolot levelnya hampir sama dengan ketinggian sungai.

"hHarusnya yang datang ke pemukiman warga juga sama levelnya. Setelah ada folder dan tanggul banjirnya enggak sama levelnya dengan sungai. Sungai sekarang di atas levelnya, kita di pemukiman masih di bawah," beber dia.

Baca juga: Hampir Seharian Dilanda Hujan Deras, Wilayah Bandung Selatan Dikepung Banjir

Tak hanya itu, dulu lanjut dia, Tinggi Muka Air (TMA) Citarum bisa mencapai 650 cm  saat ini hanya 140 cm.

"Jadi kalau sekarang di sungai tingginya 2 meter, harusnya di warga juga segitu, tapi sekarang enggak, kita juga antisipasi dengan pompa air,  jadi gak cepet si air datangnya," imbuhnya.

Khawatir air meluap lewati tanggul

Desa Dayeuhkolot, kata Yayan memang dilintasi oleh Sungai Citarum. Tak aneh jika di beberapa titik di wilayahnya tanggul-tanggul menjulang tinggi.

Kendati tanggul-tanggul tersebut di bangun oleh pemerintah pusat untuk menahan luapan sungai Citarum, ia mengaku masih khawatir. Pasalnya di beberapa titik perbatasan permukiman dengan sungai, masih ada tanggul yang belum dipermanenkan.

"Ya masih ada yang menggunakan karung pasir, cuma kan kalau pasir itu bisa terkikis," tuturnya.

Ia menuturkan, tanggul yang masih belum dipermanenkan di Desa Dayeuhkolot ada sepanjang 1 Kilometer.

Baca juga: Diguyur Hujan Semalaman, Jalan Trans Papua di Keerom Terendam Banjir

"Sebagian sudah dipermanenkan, sebagian masih belum ada yang di permanenkan, kurang lebih 1 Kilometer kata dia.

Selain itu, ia juga khawatir air Sungai Citarum beserta anaknya melewati tanggul dan meluap ke permukiman warga.

"Memang levelnya banjir di warga dan sungai tidak sama sekarang, tapi karena hujan masih terus akan turun, saya takut sungai itu volume nya terus bertambah dan meluap melewati tanggul," kata Yayan.

Banjir yang melanda wilayahnya, sebagian besar akibat luapan anak sungai Citarum yakni sungai Cipalasari dan kiriman dari Kota Bandung.

"Ya sekarang mah anak sungainya, terus ada juga kiriman dari Kota Bandung," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bandung
Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Bandung
Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Bandung
Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bandung
BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

Bandung
Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com