Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Siswa SD di Purwakarta Menyabung Nyawa Seberangi Sungai demi Bersekolah

Kompas.com - 25/10/2022, 09:58 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah siswa SD asal Kampung Cigarukgak, Desa Sukatani, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, Jawa Barat, harus menempuh jarak puluhan kilometer untuk menuju sekolah mereka di SDN 2 Pasirmunjul.

Setiap hari mereka harus berjalan kaki melewati sawah, areal hutan hingga sungai untuk mencari ilmu di sekolah.

Sungai yang mereka lewati memang dangkal, namun kerap meluap saat hujan dan sewaktu-waktu bisa membahayakan nyawa mereka.

Baca juga: Kampung Muara Kabupaten Bandung yang Rutin Terendam Banjir Selama 20 Tahun

Hari ini, Selasa (25/10/2022), anggota DPR RI Dedi Mulyadi datang meninjau langsung lokasi tersebut.

Ia pun mendapati belasan anak harus menempuh perjalanan cukup panjang hingga harus melewati sungai ke sekolah.

“Anak-anak Cigarukgak harus melewati sawah, areal hutan dan sungai menuju SDN 2 Pasirmunjul,” ucap Dedi Mulyadi kepada Kompas.com via sambungan WhatsApp, Selasa.

Jika musim hujan tiba air sungai akan meluap dan banjir. Anak-anak pun terpaksa harus bekerja ekstra agar mereka bisa tetap sekolah.

“Saat sungai banjir mereka harus rela buka baju dan sepatu menyebrangi sungai agar bisa dipakai saat sekolah,” ucapnya.

Untuk membantu permasalahan tersebut Kang Dedi Mulyadi berinisiatif membangun sarana jembatan agar anak-anak ataupun warga bisa melewati sungai dengan mudah.

Baca juga: Ayah Tiri Perkosa Anaknya sejak Kelas 5 SD, Kakak Tiri Diduga Ikut Terlibat

“Jembatan gantung adalah solusi untuk menyelesaikan problem mereka. Tahun depan segera terwujud,” pungkas Dedi Mulyadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com