Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

22 Kecamatan di Kabupaten Bandung Rawan Bencana, Bupati: Pak Kades, Pak Camat, Saya Minta Terjun ke Lapangan

Kompas.com - 25/10/2022, 18:15 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Bupati Bandung Dadang Supriatna menyebut, dari 31 Kecamatan di Kabupaten Bandung, 22 di antaranya masuk kategori rawan bencana.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Bandung melakukan sejumlah langkah mitigasi guna menekan dampak bencana. 

“Seperti yang telah dilakukan beberapa waktu lalu mengenai penanganan banjir bandang Ciwidey, kita kerjakan secara pentahelix,” ujar Dadang dikonfirmasi, Selasa (25/10/2022).

Baca juga: Rawan Bencana, Kampung Mati di Majalengka Ternyata Masih Dihuni Warga

Dadang menjelaskan, aparat di wilayah harus meningkatkan koordinasi dengan dinas terkait. Selain menguatkan sinergitas, upaya menekan risiko dari bencana yang terjadi bisa lebih optimal.

Masyarakat pun harus ikut andil dalam upaya pencegahan. Sebab penanggulangan bencana merupakan tugas bersama.

"Saya imbau warga untuk peka dengan lingkungannya, khususnya yang tinggal di wilayah rawan bencana. Kemudian untuk kades dan camat, kita akan segera melakukan antisipasi dan minimalisir risikonya," jelas dia.

Khusus di wilayah terdampak longsor, pihaknya meminta Kades dan Camat segera menyelidiki penyebab bencana dan penanggulangannya.

"Pak Kades dan Pak Camat se-Kabupaten Bandung yang wilayahnya rawan bencana, saya minta untuk terjun langsung ke lapangan mengecek kondisi di wilayah masing-masing. Untuk yang kerap terdampak longsor, kita perbaiki dulu TPT  (Tembok Penahan Tebing)-nya, dan rumah warga," ujar dia.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Ini 10 Titik Rawan Bencana di Salatiga

Sementara untuk wilayah yang terdampak banjir, seperti di Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang, pihaknya akan membangun danau buatan. Danau tersebut untuk melengkapi pembangunan penanggulangan bencana banjir yang telah dibangun pemerintah pusat.

"Sama itu pompa kita tambah, kolam retensi kita usulkan, termasuk drainasenya yang masuk ke Sungai Citarum ataupun ke kolam retensi, dan kita usulkan retensi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com