Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Satu Bulan Diresmikan, Jembatan Cisangkuy Senilai Rp 980 Juta Dikabarkan Retak, Ini Faktanya

Kompas.com - 31/10/2022, 14:07 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Jembatan Cisangkuy di Kampung Kamasan, Desa Kamasan RT 04 RW 3, Kecamatan Banjara Kabupaten Bandung, Jawa Barat dikabarkan retak dan mengalami kerusakan. Padahal, jembatan ini baru diresmikan oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna, pada Kamis (13/10/2022) lalu.

Dikutip dari website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), perbaikan jembatan yang menghubungkan antaran Jalan Banjaran-Soreang tersebut menghabiskan anggaran Rp 980 juta dan baru berusia satu bulan pasca diperbaiki.

Informasi kerusakan dan retak pada jembatan tersebut pertama kali mencuat dari postingan media sosial Instagram.

Dalam postingan tersebut, diperlihatkan beberapa foto retakan di beberapa bagian, mulai dari badan jembatan sampai bagian tengah jembatan.

Baca juga: Pria di Bima Ditangkap Polisi usai Bunuh Sang Istri, Leher Korban Dijerat Tali Nilon, Mayatnya Dibuang ke Tebing Jembatan

Pantauan Kompas.com, retakan yang disebutkan akun instagram tersebut bukan berada di bagian tengah jembatan, tetapi di trotoar sebelum jembatan.

Selain itu, bagian tengah jembatan yang disebut retak ternyata merupakan besi penyambung antara batas jalan dan konstruksi jembatan.

Toto (56) warga Kampung Kamasan membenarkan adanya isu jembatan Cisangkuy yang mulai retak, padahal baru berusia satu bulan.

Menurutnya, retakan yang terdapat di bagian tengah jembatan bukan sebuah kerusakan. Melainkan penyambung antara beton ujung jembatan dengan ujung bagian jalan.

"Bukan retakan, kalau ujung jembatan ada beton, suka dikasih ruang sekitar 5 cm, jadi biar jembatannya berfungsi baik, elastis, nggak keras atau diem," katanya ditemui, Senin (31/10/2022).

Toto mengatakan, elastisitas jembatan diuji dengan 4 buah truk puso dengan total berat 60 ton.

Ia mengaku tahu betul pembangunan jembatan hingga renovasi yang dilakukan, lantaran para pekerja yang memperbaiki kerap beristirahat di warung miliknya yang bersebelahan dengan jembatan Cisangkuy.

"Jembatan ini tiga kali di perbaiki, dulu ukuran besi penyambungnya kecil, sehingga cepat lepas dan rusak. Sekarang mah nggak kayak gitu. Dulu balok penyambungnya terpisah, sekarang sudah rapet jadi jembatannya kokoh," terang dia.

 

Jembatan Cisangkuy di Kecamatan Banjaran yang baru berusia satu bulan dan menghabiskan anggaran Rp 980 juta dikabarkan retak dan mengalami kerusakan, isu tersebut ramai di media sosial, namun faktanya isu yang menggerakkan warga Kabupaten Bandung tersebut tidak benar.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Jembatan Cisangkuy di Kecamatan Banjaran yang baru berusia satu bulan dan menghabiskan anggaran Rp 980 juta dikabarkan retak dan mengalami kerusakan, isu tersebut ramai di media sosial, namun faktanya isu yang menggerakkan warga Kabupaten Bandung tersebut tidak benar.

Toto membenarkan, jembatan Cisangkuy belum genap satu bulan diresmikan oleh Bupati Bandung dan pejabat lainnya.

"Ya baru satu bulan, dan waktu itu sudah diresmikan, waktu pembangunan mah sempat bikin macet, karena ditutup dan arus lalu lintas dialihkan," ucapnya.

Tak hanya itu, Toto menyebut besi penyambung antara kontruksi jembatan dan bagian jalan awalnya di tutup oleh aspal.

Namun akibat adanya isu tersebut, kata dia, aspal penutup tersebut telah dibongkar oleh DPTUR pada Minggu (30/10/2022) kemarin.

Tanggapan DPTUR Kabupaten Bandung

Sementara, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPTUR) Kabupaten Bandung langsung merespon isu tersebut melalui kolom komentar akun Instagram yang memposting isu kerusakan tersebut.

Melalui akun @dputr.kab.bandung pihaknya menjelaskan, jembatan Cisangkuy tidak mengalami keretakan seperti yang diisukan di media sosial.

Pihaknya menyebut celah tersebut merupakan ruang dilatasi atau ruang bebas antara badan jalan dengan badan jembatan.

Baca juga: Pria di Bima Bunuh dan Buang Jasad Istri di Tebing Jembatan, Ini Motifnya

Celah dilatasi lazim terdapat dalam jembatan, karena struktur jembatan dari baja dan jalan dari beton harus bersifat fleksibel.

Sejatinya bagian atas ruang dilatasi tidak harus di aspal. Namun dalam kasus jembatan Cisangkuy memang dilakukan pelapisan hotmix pada bagian atasnya.

"Secara struktur jembatan Cisangkuy di Kamasan tidak mengalami kerusakan," tulisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com