Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Diretur, Tak Ada Alasan Apoteker Simpan Obat Sirup yang Dilarang

Kompas.com - 31/10/2022, 22:20 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Bandung terus menyebarkan luaskan daftar obat sirup yang dilarang terkait gagal ginjal akut.

Penyebar luasan informasi dilakukan pada 1.200 apotek dan 2.747 apoteker di Kota Bandung. Selain itu, IAI Kota Bandung bersama Dinas Kesehatan, Balai POM, dan kepolisian mengawasi peredaran obat yang dilarang untuk dikonsumsi saat ini.

"Pengawasan yang dilakukan tidak bersifat represif. Kami tak mengambil barangnya tapi kami lakukan pembinaan dan pengawasan," ujar Ketua Pengurus Cabang IAI Kota Bandung, Yena R Iskandar di Bandung, Senin (31/10/2022).

Baca juga: Tanggapan Gibran Soal Isu Jokowi Gantikan Megawati Sebagai Ketum PDIP

Berdasarkan pemantauan IAI, sambung dia, apotek di Kota Bandung sudah patuh dengan edaran Kementerian Kesehatan maupun IAI. Mereka tidak akan menjual obat-obatan yang diduga memicu gangguan ginjal akut pada anak.

Apalagi, saat ini masyarakat cerdas dan kritis. Mereka mendapat informasi obat-obatan sirup yang diduga memicu gangguan ginjal akut.

Saat ini, hanya ada tiga macam obat yang tidak boleh, karena yang lainnya masih dalam pengujian. BPOM juga telah menerbitkan 133 obat yang dihentikan sementara penjualannya.

Baca juga: Kasus Kematian Anak Gagal Ginjal Akut di Tasikmalaya Bukan karena Obat Sirup Dilarang

Yena menjelaskan, untuk ketiga obat yang dilarang, industri farmasinya pun siap untuk menarik atau meretur produk-produk tersebut untuk diganti.

"Jadi tidak ada alasan apoteker yang ada di sarana pelayanan untuk menyimpan obat tersebut karena akan diganti dan tidak akan dicari oleh konsumen," katanya.

Penggantian, akan dilakukan pada pusat distribusi bukan langsung ke apotek.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana bersama Ketua Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Bandung Yena R Iskandar.Dok HUMAS PEMKOT BANDUNG Wali Kota Bandung Yana Mulyana bersama Ketua Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Bandung Yena R Iskandar.

Apoteker di Puskesmas

Wali Kota Bandung Yana Mulyana yang hadir pada seminar sekaligus konfercab IAI Kota Bandung mengatakan, Pemeritah Kota Bandung tengah mengupayakan agar semua Puskesmas di Kota Bandung memiliki apoteker.

Sebab, peran apoteker dinilai sangat penting dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Menurutnya, dari 81 Puskesmas yang ada di Kota Bandung, sebanyak 62 puskesmas telah memiliki tenaga kesehatan apoteker.

"Dari 81 puskesmas di Kota Bandung, ada 62 puskesmas yang punya tenaga kesehatan apoteker. Mudah-mudahan bisa dibantu pengadaan sisanya di 19 puskesmas lagi," katanya.

Menurutnya, dengan kehadiran apoteker di seluruh puskesmas Kota Bandung bisa memberikan kebutuhan obat yang tepat untuk masyarakat.

"Apoteker bisa memberikan obat yang baik dan tepat untuk masyarakat. Fungsi itu hanya bisa dilakukan oleh para apoteker," ucap dia.

Yana juga membahas peran penting lain dari apoteker dalam pengendalian pandemi Covid-19 di Kota Bandung. Meskipun ada varian baru, tapi seluruh angka menunjukkan pandemi Covid-19 sangat terkendali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com