Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Ditonjok dan Diinjak. Waktu Itu Pertama Kali Lupa Matikan Air Keran"

Kompas.com - 03/11/2022, 05:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Rohimah (29), asisten rumah tangga (ART) yang menjadi korban penganiayaan majikannya mengungkap apa yang terjadi kepadanya selama ini.

Rohimah disiksa dan disekap oleh dua pasangan suami istri (Pasutri) yang menjadi majikannya, warga Perumahan Bukit Permata, Blok G1, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Rohimah bercerita, pada bulan Juni 2022 dia berangkat ke Bandung Barat menjadi ART melalui penyalur tenaga kerja lokal yang ada di kampung halamannya di Garut.

Saat awal bekerja, semuanya biasanya saja. Majikannya tidak pernah berbuat kasar.

Namun, sifat asli majikannya baru terlihat setelah dia bekerja satu bulan. Rohimah mendapat kekerasan verbal, dibentak dan dimarahi jika melakukan kesalahan saat bekerja.

Kesalahan-kesalahan itu terbilang sepele, seperti lupa mematikan air dan tidak rapi saat menyetrika baju, hingga majikannya marah.

Baca juga: Bantah Sekap ART-nya, Pasutri di Bandung Barat Sebut Gembok Rumah karena Kebiasaan

"Karena majikan gampang marah, saya jadi tidak betah, terus nelepon ke orang tua, ingin dijemput saja ingin pulang," ucapnya.

Majikannya yang mengetahui komunikasi tersebut marah besar, kemudian merampas ponsel dan dompet yang berisi data penting.

Setelah itulah menjadi awal mula perlakuan kasar yang diterima Rohimah berupa penganiayaan menimpa dirinya.

"Saya ditonjok dan diinjak. Waktu itu pertama kali lupa matikan air keran," ucapnya.

Kekerasan yang dideritanya berlangsung hingga tiga bulan kemudian, hingga puncak kekerasan yang diterimanya terjadi pada bulan Oktober 2022.

Perlakuan kasar semakin sering bahkan dipukul dengan alat-alat rumah tangga, dijambak hingga ditusuk jarum.

Tidak hanya itu, Rohimah juga mengaku pernah dimandikan di luar rumah, dihujankan malam-malam.

"Pernah juga dimandikan di luar, dihujankan malam-malam. Sudah tidak terhitung berapa kali saya dikasarin," ungkapnya.

Baca juga: Kisah Pilu Rohimah, ART yang Disiksa Majikannya Selama 3 Bulan, Kerap Tidur di Luar Saat Hujan

Selama bekerja, korban juga tidak pernah diajak keluar rumah. Beberapa kali hanya ke warung untuk membeli kebutuhan rumah.

Para tetangga juga sering menanyakan terkait luka yang dialaminya, namun Rohimah hanya bisa berbohong kalau itu lukas bekas terjatuh dan alergi makanan.

"Tidak jujur karena takut," ungkapnya.

Saat ini korban sudah kembali ke kampung halamannya, dan terus mendapatkan pendampingan.

Sementara kedua pelaku, pasangan suami istri Yulio Kristian (29) dan Loura Francilia (29) sudah mendekam di sel Mapolres Cimahi.

Atas perbuatan keduanya diancam dengan Pasal 333 dan 170 jo 351 KUHP subsider pasal 44 UU RI Nomor 23 tahun 2004 tentang kekerasan dalam rumah tangga dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pengakuan Rohimah Awal Mula Disiksa Majikan Sadis di Bandung Barat: Awalnya Mereka Baik, tapi . . .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pulangkan Bonek yang Nekat Datang ke Bandung Jelang Persib Vs Persebaya

Polisi Pulangkan Bonek yang Nekat Datang ke Bandung Jelang Persib Vs Persebaya

Bandung
Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Bandung
Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Bandung
Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com