BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Proyek pembangunan jalan di wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat menemui masalah baru.
Konstruksi Jembatan Tajim yang menyambungkan Kecamatan Sindangkerta dan Kecamatan Gununghalu mengalami retak.
Dari pantauan di lokasi, keretakan itu terlihat di bagian tembok penahan tanah (TPT) setinggi 5 meter yang masuk wilayah Desa Celak, Kecamatan Gununghalu.
Baca juga: Mayat Terborgol di Bawah Jembatan Ciwulan Tasikmalaya, Sempat Dikira Boneka
Keretakan itu diduga akibat konstruksi TPT tidak kuat menahan beban tanah setelah hujan deras menerjang wilayah tersebut pada Jumat (4/11/2022) malam.
"Pengawas kita melihat (kerusakan konstruksi) hari Jumat pagi. Saya langsung cari tahu penyebabnya apa, kita diskusi kemudian mencari solusinya," ungkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) KBB, Doni TP Hutajalu saat dihubungi, Senin (7/11/2022).
Doni mengatakan, kontraktor bersama Dinas PUTR langsung merancang ulang rencana perbaikan TPT tersebut dengan membangun dulu jalur air atau drainase agar tanah di area jembatan tidak terkena limpasan air.
"Kami akan pertama mengerjakan drainasenya. Penyebab itu gak stabilkan karena drainase belum selesai dikerjakan. Kalau drainasenya selesai dikerjakan air mengalir tidak membuat tanah itu gembur labil. Baru kami akan kerjakan kembali updragetan itu buat jembatan," kata Doni.
Baca juga: Belum Satu Bulan Diresmikan, Jembatan Cisangkuy Senilai Rp 980 Juta Dikabarkan Retak, Ini Faktanya
Proyek 0embangunan jembatan ini merupakan bagian dari proyek pembangunan jalan wilayah selatan Bandung Barat sepanjang Kecamatan Cihampelas sampai Kecamatan Gununghalu perbatasan Kabupaten Cianjur dengan pinjaman anggaran melalui PT SMI.