Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembok Penahan Tak Kuat Menahan Beban, Proyek Jembatan di Bandung Barat Retak

Kompas.com - 07/11/2022, 16:16 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Proyek pembangunan jalan di wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat menemui masalah baru. 

Konstruksi Jembatan Tajim yang menyambungkan Kecamatan Sindangkerta dan Kecamatan Gununghalu mengalami retak.

Dari pantauan di lokasi, keretakan itu terlihat di bagian tembok penahan tanah (TPT) setinggi 5 meter yang masuk wilayah Desa Celak, Kecamatan Gununghalu.

Baca juga: Mayat Terborgol di Bawah Jembatan Ciwulan Tasikmalaya, Sempat Dikira Boneka

Keretakan itu diduga akibat konstruksi TPT tidak kuat menahan beban tanah setelah hujan deras menerjang wilayah tersebut pada Jumat (4/11/2022) malam.

"Pengawas kita melihat (kerusakan konstruksi) hari Jumat pagi. Saya langsung cari tahu penyebabnya apa, kita diskusi kemudian mencari solusinya," ungkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) KBB, Doni TP Hutajalu saat dihubungi, Senin (7/11/2022).

Doni mengatakan, kontraktor bersama Dinas PUTR langsung merancang ulang rencana perbaikan TPT tersebut dengan membangun dulu jalur air atau drainase agar tanah di area jembatan tidak terkena limpasan air.

"Kami akan pertama mengerjakan drainasenya. Penyebab itu gak stabilkan karena drainase belum selesai dikerjakan. Kalau drainasenya selesai dikerjakan air mengalir tidak membuat tanah itu gembur labil. Baru kami akan kerjakan kembali updragetan itu buat jembatan," kata Doni.

Baca juga: Belum Satu Bulan Diresmikan, Jembatan Cisangkuy Senilai Rp 980 Juta Dikabarkan Retak, Ini Faktanya

Proyek 0embangunan jembatan ini merupakan bagian dari proyek pembangunan jalan wilayah selatan Bandung Barat sepanjang Kecamatan Cihampelas sampai Kecamatan Gununghalu perbatasan Kabupaten Cianjur dengan pinjaman anggaran melalui PT SMI.

Pembangunan jalan tersebut sudah berjalan selama delapan bulan.

Selama rentang waktu itu, kontraktor sempat menemui beberapa kendala lantaran lapisan tanah di area jembatan itu bukan lapisan tanah yang solid.

"Lapisan tanahnya ada batu besar, kerikil yang bertumpuk dengan dilapisi tanah. Jadi tidak solid. Akhirnya kami lakukan bor pile dengan kualitas yang lebih baik, sehingga ada 20 bor pile dengan 10 bor pile yang saling bersebrangan untuk membangun Jembatan Tajim," jelasnya.

Baca juga: Hati-hati Lewat Tol Japek Malam Ini, Ada Rekonstruksi dan Perbaikan Jembatan

Meski menemui beberapa masalah konstruksi, Doni optimistis progres pembangunan jembatan tersebut rampung sesuai target yang ditentukan sebelumnya.

"Masih ada waktu 30 hari lagi kira-kira. Nah, dalam 30 hari itu kami berharap tanahnya lebih stabil. Jadi rencana kami tanggal 5 Desember, Pak Bupati akan melakukan peresmian di jembatan Tajim," sebut Doni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com