INDRAMAYU, KOMPAS.com - Fenomena gerhana bulan total (GBT) yang terjadi pada Selasa (8/11/2022) menimbulkan banjir rob di pesisir Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Banjir rob adalah banjir di tepi pantai karena permukaan air laut yang lebih tinggi daripada bibir pantai atau daratan di pesisir pantai.
Ribuan rumah warga dan fasilitas publik seperti sekolah terendam banjir rob pada Rabu (9/11/2022).
Dikutip dari Tribun Jabar, ada tiga desa di Kecamatan Kandanghaur yang terdampak banjir rob, yakni Desa Eretan Kulon, Eretan Wetan, dan Kertawinangun.
Baca juga: Gerhana Bulan Berakhir, Pesisir Muara Angke Masih Aman dari Banjir Rob
"Ketinggian air bervariatif, mulai dari 20 hingga 80 sentimeter," ujar Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Indramayu, Waminuddin, kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan telepon seluler.
Dia menduga, banjir rob yang menerjang pemukiman warga disebabkan oleh fenomena gerhana bulan total.
Akibat banjir, aktivitas warga terganggu. Masyarakat harus menerjang banjir untuk pergi ke suatu tempat dan air sudah mulai memasuki rumah warga yang berada di dataran lebih rendah.
Baca juga: Warga Pesisir Jakarta Pindahkan Perabot ke Lantai Atas Antisipasi Banjir Rob
Waminuddin mengatakan, wilayahnya memang sudah biasa direndam banjir rob, terutama saat air laut tinggi.
Dari kejadian banjir yang sudah-sudah, biasanya banjir akan surut pada sore hari.
"Semoga banjir banjir rob secepatnya surut," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ribuan Rumah di Pesisir Indramayu Diterjang Banjir Rob Hingga Setinggi 80 Cm, Imbas Gerhana Bulan,
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.