Sebelumnya, Camat Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Epi Hepi Mulyajaya mengatakan, mulanya penemuan mayat pria tak dikenal tangannya terborgol di kolong Jembatan Sungai Ciwulan dikira boneka mengambang.
Mayat pria itu sudah hilang alat vitalnya saat ditemukan dan tanpa sehelai pun pakaian yang dikenakan saat diangkat dari sungai ke Jembatan Penghubung Desa Linggalaksana, Cikatomas dan Desa Sukawangun, Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya, Minggu pagi.
"Pada pergelangan tangan (jenazah) sebelah kiri terdapat borgol terpasang. Lingkaran borgol terpasang dua-duanya di satu tangan sebelah kirinya. Bagian kelamin sudah tidak ada," jelas Hepi kepada Kompas.com lewat telepon, Minggu malam.
Baca juga: Mayat Terborgol di Jembatan Ciwulan Tasikmalaya Diotopsi Hari Ini
Hepi menambahkan, mulanya penemuan mayat itu ditemukan oleh seorang warga yang hendak biasa memancing, Ahmad Badrudin (34) warga Kampung Sukarame Desa Sukawangun Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya.
Warganya itu menemukan mayat mengambang dengan posisi telungkup dan tersangkut pada sebatang pohon yang melintang di sungai.
"Sesosok mayat tanpa identitas diduga berjenis kelamin laki-laki. Tersangkut pada sebatang pohon yang melintang di sungai nyangkut pada tiang pemecah air. Saksi (Ahmad Badrudin) mulanya sedang melihat-lihat untuk lokasi memancing dari atas jembatan yang tingginya sekitar 30 meter," tambah Hepi.
Kemudian, tambah Hepi, saksi melaporkan temuannya itu ke anggota Polsek Cikatomas dan Kepala Desa Ciwangun.
Baca juga: Mayat Terborgol di Bawah Jembatan Ciwulan Tasikmalaya, Sempat Dikira Boneka
Mereka pun langsung menuruni jembatan ke Sungai Ciwulan memastikan temuan warganya dan ternyata sesosok mayat pria tanpa identitas tersebut.
"Para saksi termasuk kepala desa Ciwangun, mengecek dengan menuruni jembatan dan menyeberang arus sungai untuk memastikan mayat manusia atau boneka. Setelah dicek ternyata sesosok mayat manusia," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.