Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanaman Hias Petani Muda di Bandung Barat Tembus Pasar Amerika dan Eropa

Kompas.com - 10/11/2022, 17:03 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Lebih dari 4.000 tanaman hias berbagai jenis dari para petani muda Bandung Barat terbang ke Amerika, Eropa dan Asia.

Tanaman hias hasil dari perawatan tangan-tangan tlaten para petani muda asal Bandung Barat ini rupanya diminati pasar dunia, mereka mengekspor tanaman hias dengan angka yang fantastis.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, program Petani Milenial yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terbukti bisa mendobrak pasar dunia.

"Saya sebagai pimpinan di Jawa Barat yang sudah membuktikan program Pemprov Jabar khususnya ide Pak Gubernur terkait Petani Milenial. Hari ini bisa ekspor ke lima negara di berbagai belahan dunia dengan harga yang sangat fantastis. Mahal-mahal sekali," ungkap Uu saat pelepasan ekspor tanaman hias di Bamdung Barat, Kamis (10/11/2022).

Baca juga: Olah Tanaman Hias Jadi Minuman Relaksasi, Pelajar SMP Cianjur Raih Emas WICE 2022 di Malaysia

Tanaman hias yang diekspor merupakan tanaman hias dari tangan terampil dan disiplin para petani milenial di Bandung Barat.

Mereka berhasil mengekspor ribuan tanaman hias ke negara-negara di Asia, Eropa dan Amerika. Tanaman hias

"Rencananya akan diekspor ke Kanada, Amerika, Eropa, Asia. Anak muda (petani) ini sudah bolak-balik ke Eropa. Patut dicontoh pergerakannya," ujar Uu.

Tanam hias yang laris manis di pasar dunia itu di antaranya berjenis monstera, philodendron, anthurium, syngonium, scindapsus dan amydrium.

"Nilai ekspornya cukup fantastis, jika dirupiahkan sekitar Rp 5 miliar. Kurang lebih jumlah tanaman hias yang diekspornya 4.500 item dengan berbagai jenis. Dibayarnya pakai euro sama dollar," kata Uu.

Baca juga: Cerita Penjual Tanaman Hias Kuping Gajah, Tembus Pasar Asia hingga Lahirkan Spesies Baru

Firman (35), seorang petani tanaman hias menjelaskan, untuk bisa tembus pasar dunia bukan hal yang mudah, petani harus telaten dan disiplin merawat tanama dengan memperhatikan suhu dan kadar air yang baik.

 

Terbukti, Firman bisa menjual satu tanaman hias berjenis scindapsus sampai dengan harga Rp85 juta. Harga yang cukup fantastis untuk proses yang tidak mudah.

"Yang laku itu yang memiliki rare atau kelangkaan baik dari corak warna maupun keindahannya sendiri. Untuk bisa menjadikan satu tanaman ini butuh proses yang teliti," kata Firman.

Baca juga: Kisah Warga di Sentra Tanaman Hias Kediri, Pernah Jual Puring hingga Rp 10 Juta

Firman mengaku, kesuksesannya itu berangkat dari hobinya bersama sang istri.

Saat pandemi Covid-19 melanda, di titik itu Firman mulai mengubah hobinya menjadi sebuah bisnis yang maraup cuan puluhan juta.

"Awalnya hobi istri. Kemudian mulai merawat tanaman tahun 2018, kemudian terjun ke bisnis tanaman hias pas pandemi, kira-kira tahun 2020 sampai sekarang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Patok Tarif Seenaknya, 25 Juru Parkir Liar di Karawang Ditangkap

Patok Tarif Seenaknya, 25 Juru Parkir Liar di Karawang Ditangkap

Bandung
Pemprov Jabar Targetkan 11 Juta Ton Gabah Kering Giling di 2024

Pemprov Jabar Targetkan 11 Juta Ton Gabah Kering Giling di 2024

Bandung
Dramatis, Polisi Tangkap Tangan Curanmor di Jalan Cirebon–Kuningan

Dramatis, Polisi Tangkap Tangan Curanmor di Jalan Cirebon–Kuningan

Bandung
Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Bandung
Jasad Wisatawan Bandung Ditemukan 4 Km dari Pantai Cidamar

Jasad Wisatawan Bandung Ditemukan 4 Km dari Pantai Cidamar

Bandung
HUT ke 383, Kabupaten Bandung Masih Terjerat Problem Sampah

HUT ke 383, Kabupaten Bandung Masih Terjerat Problem Sampah

Bandung
Jadi Sorotan, Jalur Wisata Bandung Selatan Kerap Macet

Jadi Sorotan, Jalur Wisata Bandung Selatan Kerap Macet

Bandung
Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Bandung
Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Bandung
Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Bandung
Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Mengintip Sejumlah Figur yang Akan Ramaikan Pilkada Kota Tasikmalaya

Mengintip Sejumlah Figur yang Akan Ramaikan Pilkada Kota Tasikmalaya

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pupuk Kujang Resmikan Pabrik Dry Ice dengan Investasi Rp 9,8 Miliar

Pupuk Kujang Resmikan Pabrik Dry Ice dengan Investasi Rp 9,8 Miliar

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com