Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pintu Perlintasan Lokasi KA Serayu Tabrak Swift yang Tewaskan 3 Orang Biasanya Dijaga Warga

Kompas.com - 13/11/2022, 16:31 WIB
Irwan Nugraha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Lintasan rel tanpa palang pintu di lokasi tabrakan Mobil Swift dan Kereta Api (KA) Serayu yang menewaskan 3 penumpang kendaraan di Leuwidahu, Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, biasanya dijaga warga sekitar.

Namun, saat kejadian, tak ada warga yang terjaga karena kelelahan dan waktu kejadian Subuh.

"Biasanya di sini (lokasi kejadian rel tanpa palang pintu) suka dijagain bergantian oleh warga setempat. Kadang kita berjaga sampai pukul 01.00 atau 02.00 WIB setiap harinya. Kalau saat kejadian tadi, memang sudah waktu subuh, kelelahan dan wajar istirahat, Pak," jelas Ajo (40), salah seorang penjaga lintasan rel di lokasi kecelakaan maut, Minggu (13/11/2022) sore.

Baca juga: Korban Tabrakan Mobil Swift dengan KA Serayu di Tasikmalaya Bertambah Jadi 3 Orang, Semuanya Mahasiswa

Ato mengaku warga sudah beberapa kali mengajukan pemasangan pintu lintasan rel otomatis di lokasi tersebut.

Namun sampai sekarang belum ada pemasangan pintu lintasan otomatis oleh PT KAI.

Lokasi lintasan ini pun melewati Jalan Leuwidahu-Cigeureung dari arah Indihiang Kota Tasikmalaya.

"Sudah mengajukan tapi tidak terpasang sampai sekarang. Selama ini sudah 4 tahun tidak ada kejadian kecelakaan di sini. Jadi sebenarnya jarang ada kecelakaan di sini," tambah Ajo.

Baca juga: Alasan Binaragawati Tak Melawan Saat Ditendang Driver Ojol: Saya Melatih Otot Bukan untuk Kriminal

Menurutnya, kejadian kecelakaan maut tersebut menggegerkan warga setempat karena penumpang mobil berjumlah 4 orang terseret kereta.

Kondisi mobil sampai ringsek dan beberapa penumpang sudah mulai terlihat kritis saat diselamatkan di dalam mobil.

"Kita (warga) tahunya sudah ikut selamatkan penumpang yang terjepit saja. Kalau keretanya sudah tidak ada di lokasi kejadian. Kalau penumpangnya sudah parah sih di lokasi juga tadi. Gak tahu di rumah sakit sekarang gimana. Oh, meninggal ya," ucap dia.

Sebelumnya, jumlah korban meninggal kecelakaan antara Mobil Swift bernomor polisi Z 1315 HF dan Kereta Api (KA) Serayu di perlintasan rel tanpa pintu Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, bertambah menjadi 3 orang sampai Minggu (13/11/2022) siang.

Ternyata keempat korban di dalam mobil Swift tersebut masih berstatus mahasiswa dan pelajar berumur 19 tahun.

Tiga dari empat penumpang yang tewas dalam kejadian itu adalah Rizky Rahmatulloh (19) asal Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, meninggal di lokasi kejadian.

Kemudian, Alif Mutaqin (19) asal Cigeureung Kota Tasikmalaya berstatus pelajar meninggal saat dirawat di RSUD Soekardjo Tasikmalaya tak lama setelah kejadian.

Lalu, Mulaqi Robbi muflihin (19) asal Cimuncang, Bungursari, Kota Tasikmalaya meninggal sama saat dirawat di RSUD Soekardjo Tasikmalaya sekitar 4 jam berselang kejadian.

Sementara itu korban selamat bernama Aslan Hidayatulloh (19).

Keempat korban diketahui menumpangi sebuab Mobil Suzuki Swift bernomor polisi Z 1315 HF yang tertabrak Kereta Api (KA) Serayu di rel perlintasan tanpa palang pintu Parakannyasag, Leuwidahu, Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (13/11/2022) dini hari. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com