SUKABUMI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi mendirikan tenda pengungsian di lapang sepak bola Dusun Gedurhayu, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022).
Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri mengungkapkan, Kecamatan Sukalarang merupakan wilayah paling parah dibanding 18 kecamatan lainnya. Di Sukalarang ini yang terparah berada di Desa Titisan.
"Di Desa Titisan ini rumah terdampak terbanyak ada di Dusun Gedurhayu," ungkap Iyos kepada awak media di sela peninjauan di Dusun Gedurhayu, Selasa sore.
Baca juga: Gempa Cianjur, BMKG Minta Waspadai Potensi Bencana Ikutan Banjir Bandang
Rinciannya, lanjut Iyos, di Dusun Gedurhayu ada 134 unit dengan jumlah penduduk 476.
Kemudian di Dusun Kedung ada 6 kepala keluarga dengan jumlah 20 jiwa dan Dusun Nyalindung terdapat 3 KK.
Hasil peninjauan lapangan, terdapat 7 titik kumpul masyarakat untuk pengungsian. Untuk itu pihak Pemkab Sukabumi menyiapkan tenda pengungsian di satu titik di lapang sepak bola Dusun Gedurhayu.
"Tenda pengungsian ini kapasitasnya untuk 200 pengungsi," ujar Iyos.
Baca juga: Kembali ke Rumah karena Keran Air Masih Menyala, Ibu dan Anak di Cianjur Tertimbun Reruntuhan
Menurut Iyos masyarakat di Sukalarang, khususnya di Desa Titisan masih banyak warga yang khawatir dengan gempa susulan. Sehingga masyarakat belum berani masuk ke rumah.
"Masyarakat khawatir dengan getaran-getaran kecil, sehingga khawatir gempa susulan yang lebih besar," ujar dia.
"Hampir semua warga tinggal di luar rumah di tenda pengungsian," sambung Iyos.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.