Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cahaya Putih Itu Menuntun Guru Imas Keluar dari Timbunan Puing Madrasah...

Kompas.com - 24/11/2022, 09:11 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Imas Masnguneh (39) masih ingat betul saat dirinya terjebak di reruntuhan madrasah diniyah dua lantai yang ambruk diguncang gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).

Imas terjebak di sela tembok bangunan itu selama 1,5 jam.

Saat itu, Imas sedang mengajar di Madrasah Diniyah Hasadah, Kampung Rawacina, Desa nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Baca juga: Tenaga Medis Sempat Truma Suara Sirine karena Korban Gempa Cianjur Membeludak

Tiba-tiba gempa mengguncang dan merobohkan ratusan bangunan, termasuk Madrasah Diniyah Hasadah.

Imas tak sempat menyelamatkan diri sehingga tertimbun di reruntuhan bangunan yang gelap. Ia sempat pasrah dan merasa mungkin saat itu sudah saatnya ia bertemu Sang Ilahi.

Meski dalam keadaan tertimbun, muncul rasa syukur dan optimisme. Sebab, bangunan madrasah dua lantai itu menyisakan ruang kecil bagi Imas untuk bisa tetap bernapas meski gelap.

Ruang kecil itu terbentuk berkat balok kayu atap bangunan madrasah melintang persis di depannya sehingga tubuh Imas tidak terimpit oleh material bangunan yang porak-poranda.

Di tengah ruang sempit itu, Imas melihat setitik cahaya seukuran lingkaran jari. Titik cahaya itu memberinya harapan untuk berjuang keluar dari reruntuhan.

Imas yang awalnya pasrah tiba-tiba mendapatkan tenaga untuk bisa menyelamatkan diri. Ia pun dengan penuh hati-hati menggali sedikit demi sedikit puing-puing bangunan dengan kedua tangannya.

Lengan tangannya meninggalkan bekas memar biru kehitaman karena menggali reruntuhan tembok.

Saat menggali puing-puing bangunan, Imas mendengar suara suaminya yang memanggil. Imas pun memberitahu suaminya bahwa ia baik-baik saja.

Perempuan berkerudung itu kemudian bergerak mengikuti cahaya putih yang dilihatnya tadi. Cahaya putih itu menuntunnya bergerak ke arah dinding belakang bangunan sekolah.

Imas melihat tangan suaminya mengulur ke dalam. Akhirnya ia meraih tangan suaminya dan selamat sehingga bisa berkumpul kembali dengan keluarga.

Imas diselamatkan oleh suaminya, Uun Supatoni (42), yang menyadari istrinya tidak kembali ke rumah setelah gempa magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur, tanah kelahirannya.

"Suami yang menyelamatkan saya karena belum ada relawan sebanyak ini yang datang waktu itu," cerita Imas, dilansir dari Antaranews.com, Kamis (24/11/2022).

Imas adalah salah satu guru Madrasah Diniyah Hasadah milik tetangga kampungnya. Ia dibayar seikhlasnya mengajar agama kepada 20 siswa.

Baca juga: Gempa Cianjur, Ayah Kehilangan Putri dan Perkampungan yang Mati

Ia bersyukur bahwa para siswanya selamat dan tidak menjadi korban gempa Cianjur.

Imas mengaku, saat gempa mengguncang, ia sedang duduk seusai rapat sekolah, sedangkan para siswa sudah terlebih dahulu keluar dari ruangan.

"Dalam hati bersyukur, untungnya anak-anak sudah saya suruh keluar duluan sebelum gempa terjadi. Jadi tidak ada murid-murid saya yang ketimpa bangunan sekolah," katanya lirih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Bandung
Jasad Wisatawan Bandung Ditemukan 4 Km dari Pantai Cidamar

Jasad Wisatawan Bandung Ditemukan 4 Km dari Pantai Cidamar

Bandung
HUT ke 383, Kabupaten Bandung Masih Terjerat Problem Sampah

HUT ke 383, Kabupaten Bandung Masih Terjerat Problem Sampah

Bandung
Jadi Sorotan, Jalur Wisata Bandung Selatan Kerap Macet

Jadi Sorotan, Jalur Wisata Bandung Selatan Kerap Macet

Bandung
Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Bandung
Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Bandung
Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Bandung
Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Mengintip Sejumlah Figur yang Akan Ramaikan Pilkada Kota Tasikmalaya

Mengintip Sejumlah Figur yang Akan Ramaikan Pilkada Kota Tasikmalaya

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pupuk Kujang Resmikan Pabrik Dry Ice dengan Investasi Rp 9,8 Miliar

Pupuk Kujang Resmikan Pabrik Dry Ice dengan Investasi Rp 9,8 Miliar

Bandung
Dishub Garut Sebut Delman 'Lenyap' Bikin Jalur Mudik Lancar

Dishub Garut Sebut Delman "Lenyap" Bikin Jalur Mudik Lancar

Bandung
Jasad Didi Dikubur di Dapur Rumahnya, Pencarian Berujung Duka

Jasad Didi Dikubur di Dapur Rumahnya, Pencarian Berujung Duka

Bandung
Lagi, Tahanan Kabur di Cianjur Ditangkap, Tinggal Seorang Buron

Lagi, Tahanan Kabur di Cianjur Ditangkap, Tinggal Seorang Buron

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com