KOMPAS.com - Imas Masnguneh (39) masih ingat betul saat dirinya terjebak di reruntuhan madrasah diniyah dua lantai yang ambruk diguncang gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).
Imas terjebak di sela tembok bangunan itu selama 1,5 jam.
Saat itu, Imas sedang mengajar di Madrasah Diniyah Hasadah, Kampung Rawacina, Desa nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Baca juga: Tenaga Medis Sempat Truma Suara Sirine karena Korban Gempa Cianjur Membeludak
Tiba-tiba gempa mengguncang dan merobohkan ratusan bangunan, termasuk Madrasah Diniyah Hasadah.
Imas tak sempat menyelamatkan diri sehingga tertimbun di reruntuhan bangunan yang gelap. Ia sempat pasrah dan merasa mungkin saat itu sudah saatnya ia bertemu Sang Ilahi.
Meski dalam keadaan tertimbun, muncul rasa syukur dan optimisme. Sebab, bangunan madrasah dua lantai itu menyisakan ruang kecil bagi Imas untuk bisa tetap bernapas meski gelap.
Ruang kecil itu terbentuk berkat balok kayu atap bangunan madrasah melintang persis di depannya sehingga tubuh Imas tidak terimpit oleh material bangunan yang porak-poranda.
Di tengah ruang sempit itu, Imas melihat setitik cahaya seukuran lingkaran jari. Titik cahaya itu memberinya harapan untuk berjuang keluar dari reruntuhan.
Imas yang awalnya pasrah tiba-tiba mendapatkan tenaga untuk bisa menyelamatkan diri. Ia pun dengan penuh hati-hati menggali sedikit demi sedikit puing-puing bangunan dengan kedua tangannya.
Lengan tangannya meninggalkan bekas memar biru kehitaman karena menggali reruntuhan tembok.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.