Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Asep Lawan Modernisasi untuk Pertahankan Identitas Kampung Langseng di Cileunyi

Kompas.com - 25/11/2022, 12:33 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Sambil membuat langseng, Asep bercerita dan bernostalgia, bagaimana bisnis yang ditekuninya ini pernah menjadi kebutuhan primer sebuah keluarga.

Jauh sebelum adanya penanak nasi elektrik, bisnis pembuatan langseng pernah berjaya. Setidaknya era 1980 hingga 1990-an langseng menguasai pasar peralatan dapur dalam bentuk kukusan.

Kala itu, ia berani menjamin, tak ada satu rumah pun yang tak memliki langseng atau dandang.

"Wah, dulu mah ini jadi barang yang dibutuhkan, apalagi yang rumah tangganya baru, paling tidak langseng buat masak nasi kan harus ada," ujarnya.

 Baca juga: Mengenal Tradisi Resik Dandang, Dilakukan Warga di Batu untuk Peringati Hari Air Sedunia

Mulanya, kata dia, pembuat langsung di Cileunyi hanya ada satu orang. Lantaran bisnis membuat langseng kala itu sangat menjanjikan.

Pelan-pelan warga yang lain di Kampung Seke Jengkol mulai menekuni dan terjun ke bisnis yang sama.

Asep masih ingat betul, saat itu, hanya daerah Rajapolah Tasikmalaya yang menjadi wilayah saingan produsen pembuat langseng.

"Dulu mah di sini cuma satu, mungkin berkembang karena tertarik, akhirnya merebak dan di kenal Kampung Langseng," kata dia.

Bertahan melawan modernisasi

Sebelum teknologi berkembang, dan mulai diminati banyak orang. Alat pembuat dan penanak nasi itu menjadi primadona.

Seiring waktu, alat kukusan elektrik pun mulai datang dari luar negeri dan membanjiri pasar. Para konsumen langseng atau dandang pun mulai beralih.

 Baca juga: Lebih 10 Bunga Bangkai Tumbuh Liar di Cileunyi, Kabupaten Bandung

Hal itu tidak hanya berdampak pada turunnya minat dan daya beli masyarakat, tapi juga para perajin pun ikut menyusut.

Kala itu setidaknya ada 50an orang yang berprofesi sebagai pembuat langseng. Namun seiring menurunnya pesanan membuat pengrajin langseng beralih pekerjaan.

Hingga kini, hanya tersisa 10 orang di Cileunyi yang masih giat mempertahankan eksistensi langseng.

"Bisa di lihat, sekarang mah tinggal berapa pabrik yang masih aktif, setelah itu alat-alat modern datang ya banyak yang beralih dan kerja biasa lagi," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Skema Ganjil Genap, 'One Way' dan 'Contraflow' Disiapkan di Puncak Bogor Selama Libur Panjang Paskah

Skema Ganjil Genap, "One Way" dan "Contraflow" Disiapkan di Puncak Bogor Selama Libur Panjang Paskah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Cek Jalur Mudik Lebaran, Ada Jalan Bergelombang dan Minim PJU di Cianjur

Cek Jalur Mudik Lebaran, Ada Jalan Bergelombang dan Minim PJU di Cianjur

Bandung
Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrangro Diperpanjang

Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrangro Diperpanjang

Bandung
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Bandung
Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Bandung
Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Bandung
Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Bandung
Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Bandung
Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Bandung
Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Bandung
Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Bandung
6 'Debt Collector' yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

6 "Debt Collector" yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

Bandung
Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com