Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Asep Lawan Modernisasi untuk Pertahankan Identitas Kampung Langseng di Cileunyi

Kompas.com - 25/11/2022, 12:33 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Kendati begitu, Asep bersama pengrajin yang bertahan tidak patah semangat. Ia terus memantapkan hati untuk mampu dan berani bersaing dengan berbagai jenis kukusan elektrik.

Keberaniannya itu pula yang membuat keberadaan Kampung Langseng menjadi wujud masih eksisnya dandang atau langseng di tengah modernitas.

"Apa boleh buat, rezeki udah ada yang ngatur, kita mah menjalani aja, alhamdulilah sampai sekarang masih bertahan," terangnya.

 Baca juga: 2 Tahun Tak Berkomunikasi, Adik Temukan Kakaknya Sudah Jadi Kerangka di Cileunyi

Sambil terus memberikan informasi tentang Kampung Langseng. Asep tak berhenti menyiapkan alat-alat dan bahan pembuat langseng.

Pelat aluminium tipis dipotong sesuai pola yang telah disediakan. Ukurannya beragam, dari kecil, sedang hingga besar.

Pelat yang sudah terpotong harus dibuat lingkaran. Mereka biasa menggunakan alat roll panci yang dioperasikan secara manual.

Kemudian plat tersebut perlahan diputar, hingga berbentuk lingkaran sempurna mendekati wujud langseng.

Selain bagian tubuh langseng, disiapkan juga plat lingkaran untuk bagian alasnya.

Tak ketinggalan tutup langseng yang harus dibentuk melengkung dengan roll pelat khusus. Pengerjaan langseng ini sepenuhnya dilakukan secara manual.

Setelah itu dandang silinder disusun rapi dan mengantre giliran untuk mendapatkan polesan.

 Baca juga: Melihat Kondisi Bike Sharing di Taman Menteng Saat Ini, Terbengkalai dan Tak Terurus

Dulu, kata Asep, langseng diproduksi dari bahan tembaga. Namun seiring mahalnya tembaga, mereka menggantinya dengan material aluminium galvanis berwarna silver mengkilap.

Bagian yang sudah terpotong rapi kemudian harus dipatri. Setelah setiap bagian menyatu, kemudian bekas patrian akan diamplas sehalus mungkin.

Tiap langseng juga diperiksa agar tidak terjadi kebocoran.

"tembaga itu harganya Rp 150.000, sedangkan aluminium galvanis hanya Rp 60.000 saja per kilonya," tambah Asep.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bandung
Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Bandung
Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com