Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Cianjur, Penantian Imas Menunggu Regu Penyelamat Mencari Sang Anak di Bawah Puing Reruntuhan Rumah

Kompas.com - 26/11/2022, 12:02 WIB
Rachmawati

Editor

 

'Berita cuma katanya-katanya'

Sastra Winata menunjukkan daftar korban gempa di Desa Gintung.DICKY NAWAZAKI via BBC Indonesia Sastra Winata menunjukkan daftar korban gempa di Desa Gintung.
Sementara, bagi Denny Kadarisman, Wakil Komandan Rescue, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor, hambatan yang biasa ditemukan di lapangan adalah informasi yang belum pasti.

"Beritanya cuma katanya-katanya. Tidak ada saksi mata, tidak ada hadirnya keluarga yang selamat, itu yang memperlambat tugas kita. Yang membuat meragukan kita untuk beraksi," kata Denny yang juga bertugas di Desa Gintung.

Denny sudah bertugas sebagai tim penyelamat selama 26 tahun, pada waktu tertentu pernah mengalami informasi yang belum valid, sehingga mereka bekerja sia-sia.

"Satu daerah di Citayam [Jawa Barat] ada anak kecil yang dilaporkan hanyut. Kita sudah melaksanakan tiga hari pencarian sepanjang aliran sungai, ternyata dapat info baru anak yang dilaporkan hilang, dibawa neneknya ke Tangerang."

Baca juga: Terkubur Longsoran di Cianjur, Mobil Yayasan Al Azhar Dipotong-potong untuk Evakuasi Jenazah Para Penumpang

Mencari korban di kedalaman tanah 10 meter

Untuk menjangkau Desa Gintung, tim BBC News Indonesia melewati titik longsor terbesar di Cianjur yang disebabkan lindu awal pekan ini. Lokasi ini memutus jalur utama Bandung-Cianjur.

Di longsoran ini diperkirakan masih terdapat 31 orang yang tertimbun tanah.

Bibit, salah satu koordinator lapangan tim penyelamat mengatakan, evakuasi longsor sama-sama susahnya dengan pencarian korban di reruntuhan bangunan.

"Kita kesulitan air, dan kedalaman yang mungkin kita bilang, terlalu tebal. Bisa sampai 5 meter. Kadang 10 meter. Kalau yang di longsor itu, bisa lebih dalam lagi," katanya saat ditemui BBC News Indonesia.

Baca juga: 5 Kanal Donasi yang Bisa Dimanfaatkan untuk Membantu Korban Gempa Cianjur

Saat itu, tim penyelamat menyemprotkan air ke longsoran tanah. Diperkirakan terdapat 20 rumah tertimbun. Dasar rumah tersebut mencapai kedalaman 8 meter di bawah timbunan tanah.

"Karena ini jalan raya, bisa jadi melar [bertambah korbannya], karena bukan warga sini korbannya," tambah Bibit.

Bagi Bibit, ada rasa mengganjal ketika tim tidak berhasil menemukan korban bencana, seperti yang pernah ia alami dalam kasus longsor di Ponorogo pada 2017.

Dari 26 korban hilang, hanya satu yang ditemukan.

"Bukan gagal, karena kita juga... Cuma kasihan saja, ada rasa tidak bisa menemukan korban tersebut, hingga menyempurnakan hidupnya. Ada rasa mengganjal. Tapi karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk dilanjutkan lagi," tambahnya.

Baca juga: Gempa Cianjur, Balita 4 Tahun Peluk Adiknya Ditemukan Selamat di Reruntuhan Rumah, Kepalanya Terluka

Gempa yang berpusat di Cianjur, Jawa Barat sejauh ini telah menelan 272 korban jiwa. Korban luka sebanyak 2.046 orang, dan warga yang mengungsi mencapai 62.545 jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bandung
Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Bandung
Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Bandung
Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bandung
BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

Bandung
Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bandung
4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com