Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Gempa Cianjur, Terpaksa Tinggal di Kuburan karena Rumah Rusak

Kompas.com - 26/11/2022, 12:54 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Puluhan warga terdampak gempa Cianjur, Jawa Barat, memilih tinggal di tenda darurat di area pemakaman di Kampung Cikaret Girang, Desa Limbangansari, Cianjur.

Sudah hampir sepekan mereka tinggal di pekuburan karena tidak ada lagi tanah lapang yang bisa dijadikan tempat pengungsian.

Seorang pengungsi bernama Syarifudin (60) menuturkan, warga mendirikan dua tenda darurat dari terpal untuk menampung 12 kepala keluarga.

Baca juga: Gempa Cianjur, Penantian Imas Menunggu Regu Penyelamat Mencari Sang Anak di Bawah Puing Reruntuhan Rumah

“Isinya sekitar 50-an lah ada, kebanyakan anak-anak, ibu hamil juga ada termasuk beberapa lansia,” kata Syarifudin kepada Kompas.com di lokasi pengungsian, Sabtu (26/11/2022).

Untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci, dan kakus (MCK), warga mengantre di toilet masjid yang tak jauh dari tenda pengungsian.

“Terpaksa tinggal di sini sejak gempa itu Senin lalu karena banyak warga yang rumahnya rusak sehingga tak bisa lagi ditinggali,” ujar dia.

Warga yang rumahnya rusak tetapi masih bisa ditinggali pun tetap memilih tinggal di tenda pengungsian. Mereka takut dengan gempa susulan.

“Hampir setiap hari ada gempa susulan jadinya pada takut kalau masuk apalagi tinggal di rumah,” kata Syarifudin.


Syarifudin menambahkan, kondisi logistik masih ada, meski mulai menipis. Beberapa warga terutama anak-anak mulai mengeluh sakit, seperti demam dan gatal-gatal.

“Kalau sudah turun hujan, ya pasrah saja, mau bagaimana lagi. Untungnya tidak sampai banjir,” imbuhnya.

Anak-anak korban gempa Cianjur, Jawa Barat, bercengkrama di areal kuburan akibat rumah yang mereka tinggal rusak diguncang gempa.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Anak-anak korban gempa Cianjur, Jawa Barat, bercengkrama di areal kuburan akibat rumah yang mereka tinggal rusak diguncang gempa.

Pengungsi lainnya, Nurhasanah (37) mengatakan, terpaksa tinggal di area kuburan tersebut. Ia tak punya pilihan lain, meski keadaan itu tak nyaman.

“Tinggal di rumah juga tidak berani karena masih ada gempa susulan,” kata Nurhasanah, Sabtu.

Nurhasanah mengungsi bersama anak dan cucunya yang sempat tertimbun reruntuhan bangunan rumah saat gempa mengguncang, Senin lalu.

Alhamdulilah saya, anak dan keluarga selamat, paling ini anak kepalanya luka dan saya luka di tangan dan pundak, tapi sekarang sudah agak baikan,” ucapnya.

Kondisi warga korban gempa Cianjur, Jawa Barat, yang mengungsi di lahan pekuburan.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Kondisi warga korban gempa Cianjur, Jawa Barat, yang mengungsi di lahan pekuburan.
Nurhasanah mengaku tidak tahu sampai kapan tinggal di tanah kuburan ini. Namun, ia berharap bisa pindah ke tempat yang lebih layak.

“Kalau saya ga masalah, tapi ini anak-anak kasihan kalau malam suka ketakutan,” ujar Nurhasanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Bandung
Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Bandung
Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Bandung
Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Bandung
Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Bandung
Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Bandung
Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Bandung
6 'Debt Collector' yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

6 "Debt Collector" yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

Bandung
Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Bandung
Bey Pastikan Perbaikan 320 Jalan Berlubang di Jabar Selesai H-10 Lebaran

Bey Pastikan Perbaikan 320 Jalan Berlubang di Jabar Selesai H-10 Lebaran

Bandung
Puluhan Senjata Api dan Ribuan Peluru Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Puluhan Senjata Api dan Ribuan Peluru Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com