Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Ayah dan Putrinya Ditemukan Berpelukan Saat Tertimbun Longsor Gempa Cianjur

Kompas.com - 28/11/2022, 14:33 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Jenazah seorang ayah dan putrinya ditemukan tertimbun longsor akibat gempa di Kampung Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Kedua jenazah ditemukan oleh Tim SAR gabungan dalam posisi berpelukan pada Senin (28/11/2022) sekitar pukul 10.10 WIB.

Koordinator lapangan Tim Bravo Basarnas, Ikhsan Alwi, mengatakan, jenazah korban gempa yang berhasil ditemukan yakni satu jenazah berjenis kelamin laki-laki dan satu jenazah anak berjenis kelamin perempuan.

Baca juga: Tim SAR Temukan 3 Jenazah, Korban Jiwa Gempa Cianjur jadi 321 Orang

"Korban pertama ditemukan pukul 10.10 WIB berjenis kelamin laki laki dewasa menggunakan jaket kulit hitam dan celana jeans. Sedangkan korban kedua ditemukan pukul 10.11 WIB seorang anak perempuan menggunakan baju warna ungu dan celana training warna hitam," ucap dia, dikutip dari TribunJabar.id, Senin.

Posisi jenazah berpelukan

Dia mengatakan, saat kali pertama ditemukan korban yang laki-laki dewasa dalam posisi tengkurap dan korban anak berada tepat di sebelah kirinya.

"Posisi ayahnya itu tengkurap, si anak ada di sebelah kirinya dan dalam posisi berpelukan," ujar dia.

Dia menyebutkan, kedua jenazah itu merupakan satu keluarga, yaitu ayah dan anaknya. Kedua jenazah langsung dievakuasi ke rumah sakit.

Dengan ditemukannya dua jenazah itu, korban gempa yang masih dalam pencarian hingga kini sebanyak sembilan orang.

"Infomasi dari warga korban merupakan ayah dan anak, selanjutnya korban dibawa ke RSUD Sayang. Sehingga korban yang masih dalam pencarian sebanyak 9 orang," kata dia.

Dalam upaya pencarian para korban hilang tersebut, petugas gabungan terkendala dengan ketebalan lumpur dan aroma tidak sedap yang tercium di sekitar pencarian.

Baca juga: 4 Jasad Guru TK Korban Gempa Cianjur Ditemukan, Satu Orang Dekap Anaknya

300 gempa susulan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat (Jabar) mencatat ada 300 gempa susulan usai diguncang gempa magnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022).

Kepala BMKG Jabar Teguh Rahayu mengatakan, sejumlah gempa susulan masih terjadi di wilayah Cianjur dengan magnitudo terbesar 4,2 dan terkecil 1,0.

"Semenjak dari awal sampai pukul 11.00 WIB ini tercatat sudah ada sebanyak 300 kali gempa bumi susulan," kata si saat diwawancarai Posko BMKG di Pendopo Kabupaten Cianjur, Senin.

Dia menyebutkan, gempa susulan yang terjadi itu dalam setiap harinya tidak sama, bahkan cenderung melemah.

"Ketika gempa magnitudo 5,6 satu sampai dua hari itu tercatat mencapai 30 hingga 40 kali gempa susulan, sedangkan pekan ini hanya 2-5 kali gempa susulan," ucap dia.

Prakiraan gempa susulan

Dia menjelaskan, berdasarkan pantaun gempa bumi susulan tersebut kekuatan gempa sudah melemah dan frekuesinya terus mengalami penurunan.

"Kami masih terus mengestimasi kapan gempa susulan ini akan berakhir. Gempa susulan ini akan terjadi sampai energinya habis, itu baru habis. Dan diperkirakan akan tejadi hingga 1-2 minggu," ungkap dia.

Sejumlah petugas BMKG sudah disebar ke beberapa titik di Kabupaten Cianjur untuk memasang sejumlah alat pendeteksi penyebab gempa.

"Pada rilis pertama kita menduga bawah gempa ini penyebabnya sesar Cimandiri, karena itu kita memasang sejumlah alat. Alat-alat yang terpasang itu yaitu station risk," kata dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Breaking News Ayah dan Anak Korban Gempa Cianjur Ditemukan Berpelukan, Sang Ayah Melindungi Putrinya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Bahas Program Makan Siang Gratis, Gibran: Ini Gagasan Konkret, Bukan Retorika

Bahas Program Makan Siang Gratis, Gibran: Ini Gagasan Konkret, Bukan Retorika

Bandung
Cara Pemkot Bandung Atasi Jeratan Rentenir

Cara Pemkot Bandung Atasi Jeratan Rentenir

Bandung
Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Bandung
Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Bandung
Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan 'Suami'

Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan "Suami"

Bandung
Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Bandung
Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Bandung
Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Bandung
Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Bandung
Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Bandung
Kasus Dugaan 'Bullying' Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Kasus Dugaan "Bullying" Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Bandung
Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Bandung
Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Bandung
7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

Bandung
Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program 'Pasar Amin'

Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program "Pasar Amin"

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com