Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Rampak Gendang: Pengertian, Kostum, dan Cara Memainkan

Kompas.com - 29/11/2022, 20:14 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Rampak gendang berasal dari Jawa Barat

Rampak gendang merupakan kesenian tradisional permainan gendang yang dilakukan secara bersama-sama.

Belakangan ini dalam sebuah pertunjukkan, rampak gendang dikolaborasikan dengan kesenian lain, seperti tari Jaipong atau pengiring lagu pop.

Berikut ini adalah pengertian, cara memainkan, jumlah pemain, dan kostum

Rampak Gendang

Pengertian Rampak Gendang

Kata rampak yang melekat pada nama kesenian tradisional ini berasal dari bahasa Sunda yang maknanya bersama-sama. Sedangkan, gendang adalah alat musik tradisional.

Rampak gendang merupakan pertunjukkan gendang yang dimainkan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih.

Kesenian rampak gendang merupakan seni baru yang lahir di Jawa Barat hampir bersamaan dengan seni Jaipong.

Gendang atau kendang merupakan alat musik utama dalam pertunjukkan kesenian tradisional ini. Gendang berfungsi sebagai pengatur irama.

Alat musik lainnya dalam pertunjukkan rampak gendang adalah gitar, rebab, dan alat gamelan lainnya. Alat musik tersebut dipadukan menghasilkan irama yang energik dan bersemangat.

Cara Memainkan Rampak Gendang

Rampak gendang dimainkan dengan gendang yang jumlahnya banyak namun bunyi pukulannya hampir sama. Berbeda dengan gendang penca yang bunyi tidak sama.

Baca juga: Rampak Bedug dari Penjuru Jakarta Meriahkan Takbiran di JIS Malam Ini

Namun, gendang penca merupakan inspirasi rampak gendang, termasuk dengan pukulan tepak kendang Jaipong dari Karawang yang dijadikan tabuhan pokok rampak gendang.

Biasanya, rampak gendang dimainkan dalam sebuah resepsi yang dilakukan di dalam gedung maupun panggung khusus.

Setiap pemain akan memainkan gendang indung (besar) dan dua buah kulanter (gendang kecil).

Para pemain gendang duduk dibelakang gendangnya masing-masing dengan posisi duduk diatur sedemikian rupa supaya terlihat oleh penonton.

Gamelan beserta pengrawitnya (pemain gamelan) berada di belakang atau disamping gendang.

Dengan aba-aba gending, para pemain gendang mulai beraksi.

Mereka membunyikan gendang secara berbarengan dengan komposisi lagu tabuhan secara berbarengan yang diselingi dengan gerakan tangan, kepala, dan badan secara berbarengan ataupun bergantian.

Terkadang pagelaran, rampak gendang ini diselingi dengan teriakan bersama atau diam serentak secara bersama.

Rampak kendang dimainkan selama kurang lebih tiga sampai sepuluh menit.

Jumlah Pemain Rampak Gendang

Rampak gendang merupakan seni pertunjukan yang melibatkan banyak pemain. Para pemain rampak gendang terdiri dari:

Baca juga: Mengapa Gendang Disebut Alat Musik Ritmis?

Pemain gendang

Jumlah pemain gendang dalam sebuah pagelaran paling sedikit sebanyak lima orang, bahkan terkadang dapat mencapai 100 orang.

Pengrawit

Dalam seni rampak gendang dilengkapi oleh pengrawit, yakni para pemain gending berlaras salendro.

Para pengrawit ini terdiri dari pemain rincik, boning, saron I, saron II, peking, kenong, demung, gong, dan rebab.

Kostum Rampak Gendang

Biasanya, semua pemain rampak gendang menggunakan pakaian khusus, sedangkan untuk pengrawit menggunakan pakaian tradisional Sunda, yaitu takwa, udeng (ikat kepala), dan sinjang.

Pemain rampak gendang menggunakan pakaian khusus yang motif dari daerah Sunda berwarna menarik dan seragam.

Sumber:

www.its.ac.id

lises.unpad.ac.id

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Jalur Mudik Lebaran, Ada Jalan Bergelombang dan Minim PJU di Cianjur

Cek Jalur Mudik Lebaran, Ada Jalan Bergelombang dan Minim PJU di Cianjur

Bandung
Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrangro Diperpanjang

Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrangro Diperpanjang

Bandung
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Bandung
Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Bandung
Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Bandung
Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Bandung
Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Bandung
Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Bandung
Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Bandung
Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Bandung
6 'Debt Collector' yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

6 "Debt Collector" yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

Bandung
Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com