TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Siswi SMP kelas VII yang tewas dengan luka kepala pecah di rumah neneknya di Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sempat dibonceng seseorang menggunakan motor usai pulang sekolah pada Rabu (30/11/2022) siang.
Hal ini disampaikan Amir selaku Kepala Desa Cipicung, Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya.
Amir mengatakan, korban tak diantar pria tersebut sampai ke rumah karena lokasinya masuk gang dan berjarak cukup jauh dari rumah lannya.
"Jadi begini, sempat ada seorang pria yang mengantar korban pakai motor, dibonceng. Kebetulan ketemu di jalan saat korban pulang sekolah," ungkap Amir.
"Kita telusuri, ternyata itu masih saudaranya dan korban tak diantar sampai ke rumah neneknya. Jadi itu kebetulan saja ketemu di jalan saat korban jalan kaki pulang sekolah," sambung dia.
Baca juga: Jenazah Siswi SMP Tasikmalaya yang Tewas dengan Luka Kepala di Rumah Neneknya Diotopsi
Amir pun sudah meminta keterangan dari pria yang memboncengkan korban Rabu siang itu. Menurut pengakuan pria tersebut, dia hanya mengantar korban ke dekat rumahnya tetapi tidak sampai di rumah.
Dia baru mengetahui korban ditemukan tewas bersimbah darah setelah mendapat laporan dari pengurus warga di kampung tersebut.
"Jadi korban ini selama ini tinggal di rumah neneknya setelah kedua orangtuanya pisah," ungkap dia.
Sampai sekarang Satreskrim Polres Tasikmalaya masih menyelidiki kasus kematian pelajar SMP tersebut untuk mengungkap penyebab kematian dan mengetahui pelakunya.
Kepolisian masih menunggu hasil pelaksanaan otopsi dan bukti lainnya yang rencananya akan dilakukan oleh tim Forensik Polda Jawa Barat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.