Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Kembali Landa Dayeuhkolot Bandung, Kades Khawatir Tanggul Jebol

Kompas.com - 04/12/2022, 18:38 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Krisiandi

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Banjir kembali melanda wilayah Kecamatan Dayeuhkolot, pada Minggu (4/12/2022). Air sudah meninggi di wilayah yang kerap menjadi langganan banjir sejak dua pekan lalu.

Kepala Desa Dayeuh Kolot Yayan Setiana membenarkan hal itu. Ia menyebutkan, selama dua pekan, tidak seluruh lokasi terdampak dan situasinya naik surut.

"Ya betul sejak musim hujan, sebetulnya sudah dua minggu yang lalu juga banjir, cuma naik terus surut, karena enggak setiap hari hujannya," kata dia ditemui di Kantor Desa.

Baca juga: Banjir Rob Diprediksi Melanda Pesisir Semarang Selama Desember, Begini Penjelasan BMKG

Sementara untuk banjir hari ini, kata dia, sudah terjadi sejak Jumat (2/12/2022) pukul 01.00 WIB dini hari.

Meski begitu, lanjutnya, banjir datang tidak dengan volume yang tinggi, baru pada Sabtu (3/12/2022) volume air mulai tinggi.

Semalam, kata dia, tinggi muka air (TMA) mencapai 1,2 meter, sedangkan siang hari mencapai 70 sentimeter.

Yaya mengatakan, ada 11 RW yang terdampak dan sebanyak 2.500 rumah terendam banjir.

"Jadi ya gitu, kaya di isi ulang, volume nya naik, kemudian turun lagi, pas tadi malem cukup tinggi karena ka hujannya cukup lama," ujarnya.

Menurutnya, "tamu tak diundang" ini bukan lagi dari luapan Sungai Citarum, namun luapan Sungai Cipalasari yang merupakan air kiriman dari Kota Bandung.

Selain itu, banjir juga diakibatkan adanya kebocoran dari bekas gorong-gorong. Ia mengatakan, kebocoran tersebut sudah ditutup, namun tetap saja masih terjadi rembesan yang memperburuk kondisi.

Yayan mengungkapkan, adanya dua folder air yang diperuntukkan untuk menghalau limpasan Sungai Cipalasari tidak berfungsi cukup maksimal, sehingga banjir kerap melanda wilayah Dayeuh Kolot.

"Seandainya genangan air sekarang sudah terpompa dengan baik, mungkin enggak akan terlalu tinggi banjirnya," kata dia.

Yayan khawatir, letak permukiman warga yang berada di bawah tanggul akan terdampak jika volume air membesar dan tanggul tak bisa menampung dan jebol.

Pasalnya, saat ini ada beberapa tanggul yang belum dibeton. Dengan Kondisi itu, sambung dia, tak menutup kemungkinan tanggul dengan tanah bakal terkikis dan tergerus air.

Baca juga: Pasca-banjir, 15 Balita di Pinrang Sulawesi Selatan Terserang DBD

"Khawatirnya banjir bandang kalau sudah seperti itu, harapannya kalau dilihat kondisi kaya gini, minimal ada folder air di RW 4, dan di sediakan juga pompa air," tambahnya.

Saat ini, warga yang sudah mengungsi di Gedung Pengungsian yang berada di belakang Kantor Desa Dayeuhkolot, ada 11 KK atau 23 Jiwa.

"Yang mengungsi itu rata-rata yang rumahnya gak memiliki lantai dua, jadi terpaksa harus diungsikan dulu," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

Bandung
Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Bandung
Sebulan Dirawat di RSHS, Pasien Asal Bekasi Tak Juga Dijemput

Sebulan Dirawat di RSHS, Pasien Asal Bekasi Tak Juga Dijemput

Bandung
Fakta di Balik Tragedi 3 ABK Tewas di Palka Kapal Aji Citra Samodra, Cirebon

Fakta di Balik Tragedi 3 ABK Tewas di Palka Kapal Aji Citra Samodra, Cirebon

Bandung
Angin Puting Beliung Landa Kecamatan Cimaung, 30an Rumah Terdampak

Angin Puting Beliung Landa Kecamatan Cimaung, 30an Rumah Terdampak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com