KOMPAS.com - Dede Masitoh (49) mengaku hingga saat ini masih merasa trauma akibat peristiwa gempa yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat.
Ibu tiga anak asal Kampung Leles, Desa Sukamanah, Kecamatan Karangtengah ini ketakutan jika harus beraktivitas di dalam rumah.
Meskipun kondisi rumahnya masih utuh, namun dindingnya mengalami retak akibat getaran tektonik yang berpusat di wilayah Cugenang.
Wilayah tersebut berjarak sejauh 10 kilometer dari rumah Dede.
"Alhamdulilah kondisi rumah masih utuh. Tapi, kalau sedang di dalam dan ada gempa susulan, itu terasa sekali, saya jadi takut," ujar dia dikutip dari Kompas.com, Senin.
Baca juga: Gempa Susulan Masih Meneror Warga Cianjur, Dede Pilih Tidur di Kebun
Dede bercerita, dirinya sempat mengungsi di tenda darurat bersama warga yang lain sehari setelah terjadi gempa.
Kemudian, dia memilih mendirikan tenda sendiri di area kebun samping rumahnya.
Dia juga membuat dapur darurat dan jamban dari terpal di atas kolam ikan.
Hal ini dilakukan supaya lebih mudah beribadah dan dekat saat beraktivitas seperti memasak dan MCK.
"Kebetulan di tepian kolam ini ada lahan sedikit, jadinya memilih di sini dulu. Kalau sudah aman mungkin saya akan memberanikan diri kembali ke rumah," ucap dia.
Baca juga: Gempa Cianjur, Warga Trauma: Seumur-umur Baru Merasakan Gempa Sebesar Ini
Dede hanya masuk ke rumah jika ada sesuatu hal yang mendesak atau ada barang yang harus diambil.
Dirinya mengaku sampai saat ini tidak berani tidur di dalam rumah karena gempa susulan masih kerap terjadi.
"Kalau tidur siang ya di sini juga, di saung. Kalau malam baru pindah ke teras rumah. Tidak berani tidur di dalam," ucap dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman | Editor Gloria Setyvani Putri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.