Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah di GBI Bandung Kerap Terendam Banjir, Orangtua: Mau Sampai Kapan Anak-anak Jadi Korban?

Kompas.com - 06/12/2022, 12:56 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Banjir yang kerap merendam Komplek Griya Bandung Indah (GBI) di Desa Buahbatu, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tidak hanya melumpuhkan aktivitas warga.

Kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar (SD) GBI pun ikut terdampak. Pasalnya, sebanyak 4 kelas di SD tersebut ikut terendam banjir.

Tak aneh, jika banjir datang pun, pihak SD GBI terpaksa mesti mengalihkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara daring.

Baca juga: 189 Rumah di Karawang Terendam Banjir hingga 1,5 Meter akibat Sungai Citarum dan Cibeet Meluap

Hal tersebut di keluhkan Sayida (37), orangtua salah seorang siswa SD GBI. Ia mengaku jenuh dengan kondisi tersebut.

Sayida bukan mengeluhkan soal pengalihan KBM tatap muka menjadi KBM daring, namun ia mengeluhkan soal banjir yang tak kunjung mendapatkan solusi.

"Mau sampai kapan, anak-anak kita jadi korban? Saya bersyukur anak-anak masih bisa belajar secara daring dan kita orangtua masih bisa mengawasi dari rumah, cuma apa mau gini terus?," kata Sayida ditemui, Selasa (6/12/2022).

Baca juga: Banjir di Jalan Nasional Menuju Bandara YIA, Kendaraan Memadat dan Sempat Tersendat

Kendati SD GBI sudah sering dikepung banjir, siswa-siswi di sana masih bersemangat untuk mengikuti kegiatan yang meskipun daring.

Rata-rata, murid dari SD GBI bertempat tinggal di lokasi yang tak jauh dari sekolah. Sehingga, mereka masih bisa merasakan euforia pertemanan dengan cara bermain.

Saat kondisi banjir, Sayida menyebut, anak-anak yang sekolah di SD GBI dipastikan bermain air di dekati lingkungan sekolah.

"Ya temen-teman anak saya itu pada deket rumahnya, ada yang kebanjiran ada yang enggak, pasti sering main banjir tuh sama yang lain, kalau misalnya jadwal KBM daring," tambahnya.

Meski begitu, ia juga khawatir karena seringnya banjir melanda Komplek GBI dan SD GBI, siswa-siswi SD GBI tidak lagi bisa merasakan bagaimana nikmatnya bermain di sekolah.

Soal pembelajaran secara daring, ia menyakini jika pihak sekolah pasti memperhatikan betul proses pembelajaran tersebut.

"Saya cuma khawatir itu, anak-anak jarang merasakan suasana sekolah, kalau soal pembelajaran saya yakin sekolah tahu betul metode KBM secara daring harus seperti apa," jelasnya.

Jika melihat, anak-anak belajar secara daring, Sayida seakan mengingat kala pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Saat itu, jangankan soal belajar, kegiatan masyarakat pun terpaksa harus dibatasi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com