Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 5 Hari Banjir Luapan Sungai Cikapundung Belum Surut, Warga Sebut Belum Ada Penanganan

Kompas.com - 06/12/2022, 19:31 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Hingga hari kelima, banjir di Kampung Cijagra, Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, masih belum surut.

Uu Ruhendi (55), Ketua Rukun Tetangga (RT) 07 Kampung Cijagra mengatakan, banjir yang menggenangi dua rukun warga tersebut masih belum bisa diprediksi kapan akan surut.

Mengingat, hujan masih terjadi di Kota Bandung dan wilayah lainnya seperti Majalaya.

Baca juga: Sekolah di GBI Bandung Kerap Terendam Banjir, Orangtua: Mau Sampai Kapan Anak-anak Jadi Korban?

Banjir tersebut merupakan luapan Sungai Cikapundung yang menampung air kiriman dari Kota Bandung.

"Betul sudah hari kelima, tapi belum surut sama sekali, masih gini saja," katanya ditemui, Selasa (6/12/2022).

Malah ketinggian air yang kemarin malam sempat turun, malah semakin meninggi karena volume air kiriman dari Majalaya dan Kota Bandung masih terus berdatangan.

"Ya masih datang lagi, mau surut tapi malah datang lagi, karena di sananya belum selesai," ungkapnya.

Lebih dari 10 tahun lebih, warga Kampung Cijagra, Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, harus hidup berdampingan dengan banjir luapan sungai Cikapundung.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Lebih dari 10 tahun lebih, warga Kampung Cijagra, Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, harus hidup berdampingan dengan banjir luapan sungai Cikapundung.

Sementara, Deni Supriatna (67) mantan Kepala Dusun wilayah tersebut mengungkapkan hingga hari ini ketinggian air 80 sentimeter.

Sama dengan warga RW 10 yang tidak memiliki lahan untuk mengungsi.

Baca juga: Banjir di Jalan Nasional Menuju Bandara YIA, Kendaraan Memadat dan Sempat Tersendat

Warga RT 03 RW 09 pun kebanyakan ikut ke rumah tetangga atau ke rumah sanak saudaranya apabila banjir datang.

Selain warga tidak memiliki lantai dua untuk ditinggali, Deni menilai untuk mengungsi warga membutuhkan banyak logistik.

"Jarang ada yang ngungsi, karena ngungsi juga butuh makan, kalau dulu ada bantuan," tuturnya.

 

Lebih dari 10 tahun lebih, warga Kampung Cijagra, Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, harus hidup berdampingan dengan banjir luapan sungai Cikapundung.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Lebih dari 10 tahun lebih, warga Kampung Cijagra, Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, harus hidup berdampingan dengan banjir luapan sungai Cikapundung.
Rata-rata warga yang terdampak banjir, kata dia, sudah tidak lagi memiliki harapan lebih, selain menginginkan banjir segera surut dan tertangani.

Selain itu, warga juga sudah tak memiliki barang-barang, lantaran sudah habis dan rusak oleh luapan Sungai Cikapundung.

"Kalau soal barang mah saya sudah enggak punya apa-apa, karena sudah habis kena air," paparnya.

Baca juga: Banjir di Jalan Nasional Menuju Bandara YIA, Kendaraan Memadat dan Sempat Tersendat

Menurutnya, banjir yang terjadi hari ini belum berada pada puncaknya. Biasanya, di bulan Januari, hingga April merupakan puncak dari banjir tersebut.

Dalam setahun, Kampung Cijagra, bisa dilanda banjir sebanyak tiga kali.

"Puncak Banjir, Januari, Febuari, Maret, April sampai jalan utama itu sampai lutut, kalau di daerah rumah bisa sampai atap rumah," ungkap dia.

Deni membenarkan jika sampai hari kelima, belum ada tindakan apapun dari pemerintah setempat untuk menindaklanjuti banjir tahunan tersebut.

"Sejak saya jadi Kadus juga tidak ada bantuan. Untuk banjir sekarang pihak Kades dan Camat belum ada yang turun meninjau langsung," tutur dia.

Baca juga: 4 Hari Terakhir, Banjir Luapan Sungai Cikapundung Rendam 1.000 Rumah di Kampung Cijagra Bandung

Kompas.com sudah berupaya menghubungi serta mendatangi kantor dinas terkait untuk mengkonfirmasi ihwal banjir yang melanda Kampung Cijagra.

Tidak hanya itu, Kompas.com juga sudah mencoba menghubungi bahkan datang langsung ke Kantor Kecamatan untuk menanyakan soal bantuan dan tindakan penanganan banjir tersebut.

Namun, hingga berita ini ditulis, semua narasumber yang sudah dihubungi dan didatangi untuk dikonfirmasi masih belum memberikan jawaban apa pun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com