KOMPAS.com - Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Kelurahan Nyengseret, Agus Hermawan menceritakan, ketika dirinya menyelamatkan seorang anggota polisi, Aipda Sofyan yang menjadi korban bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat.
Diketahui, Kantor Kelurahan Nyengseret bersebelahan dengan Polsek Astanaanyar.
Ruangan kerjanya tepat bersebelahan dengan lokasi ledakan bom sehingga asap dan sebagian serpihan sempat masuk ke ruangan.
Baca juga: Kisah Aipda Sofyan yang Gugur Dalam Tugas, Lindungi Para Polisi dari Aksi Bom Bunuh Diri
Agus mengaku kaget ketika tragedi bom bunuh diri itu terjadi pada Rabu (7/12/2022).
Hingga saat ini telinganya masih sering berdengung dan kepala pusing akibat suara ledakan bom tersebut.
"Saat bom meledak, jelas kaget dan saya langsung keluar," ujar dia dikutip dari TribunJabar.id.
Setelah keluar ruangan, dia mendengar teriakan pedagang gorengan minta tolong agar mengantarkan anggota polisi yang lehernya berdarah.
"Anggota polisi itu Aipda Sofyan, sedang digandeng dua ibu ibu karena jalannya sudah sempoyongan," ujar dia.
Tak berpikir lama, Agus langsung mengambil sepeda motor untuk mengantarkan Aipda Sofya menuju Rumah Sakit Immanuel.
Sebab, dia berpikiran jika diantar menggunakan mobil, jalanan pasti macet karena melewati sekitar Pasar Anyar.
Saat itu, Aipda Sofyan bersandar di punggung dengan posisi duduk di tengah. Sementara dibelakangnya anggota Linmas .
Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, Aipda Sofyan tak berbicara apa pun kecuali mengarahkan jalan yang tidak macet.
"Almarhum hanya minta nyalakan terus klakson agar diberi jalan, pas sampai rumah sakit, beliau minta ke UGD pintu belakang biar cepat katanya," tutur dia.
Setelah sampai di UGD, Aipda Sofyan pun ditangani dokter.
Kemudian Agus memilih pulang untuk mengganti baju karena kemeja putihnya sudah dipenuhi darah.