Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Gempa Cianjur Ungkap Pengungsi Masih Butuh Banyak Bantuan

Kompas.com - 12/12/2022, 21:03 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Pengungsi gempa Cianjur masih membutuhkan berbagai macam bantuan. Seperti makanan, selimut, tenda, hingga rumah layak.

Seperti diketahui, 53.000 rumah di Kabupaten Cianjur rusak, dari mulai ringan hingga berat. Sedangkan sebagian tenda yang ditempati bocor hingga tergenang air saat hujan.

Adapun bantuan dari pemerintah untuk sementara masih terbatas, sebanyak 200 rumah. Jumlah ini tidak sebanding dengan total bangunan yang rusak.

Baca juga: Kronologi Tim SAR Evakuasi Jenazah Bocah 11 Tahun Korban Gempa Cianjur

"Makanya kami ikut serta membantu warga. Kami akan bangun rumah tumbuh hasil sumbangan para donatur," ujar Chief Program Officer Rumah Zakat, Murni Alit Baginda di Bandung, Senin (12/12/2022).

Disinggung jumlah rumah yang akan dibangun, Murni belum dapat memastikannya. Jumlahnya akan disesuaikan dengan donasi yang masuk.

"Untuk di Cianjur kami belum dapat memastikan berapa jumlahnya, tapi sebagai gambaran, saat gempa bumi di Palu beberapa tahun lalu, kami berhasil membangun lebih dari 1.000 unit rumah," beber Murni.

Baca juga: BMKG Pastikan Gempa Cianjur Bukan Disebabkan Sesar Cimandiri, tapi Patahan Cugenang

Gempa bumi magnitudo 5,6 di Cianjur, sambung Murni, menarik perhatian banyak pihak. Jumlah orang yang berdonasi pun banyak.

Hingga kini, pihaknya telah membantu 34.807 penyintas gempa di 13 kecamatan.

Beragam bantuan telah disalurkan di masa tanggap darurat, seperti evakuasi, makanan siap saji, shelter & shelter kit, layanan kesehatan, perlengkapan bayi, layanan ambulans, hygiene kit, sembako, makanan tambahan, pos hangat, layanan psikososial, penyedian kain kafan, dan Superqurban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com