INDRAMAYU, KOMPAS.com – Banjir rob yang melanda Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Selasa (20/12/2022) pagi tadi, bukan yang pertama. Banjir Rob datang berulang kali hingga tidak terhitung jumlahnya.
Bendahara Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Eretan, Jupriyanto menyampaikan, musibah banjir rob sudah tidak terhitung. Rob tidak lagi mengenal musim yang biasa terjadi saat laut pasang saja. Kini, banjir rob berulang kali datang hampir setiap hari.
“Engga, Pak, sekarang itu ga ada musim, setiap hari. Biasanya kan terang bulan saja ya, sekarang sudah tidak. Sudah tidak terhitung jumlahnya. Kadang dua kali satu hari,” kata Jupriyanto saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telpon pada Selasa (20/12/2022) siang.
Baca juga: Banjir Rob dengan Ketinggian hingga 1 Meter Rendam Indramayu
Jupriyanto menjelaskan, banjir rob yang berulang kali merendam Desa Eretan Wetan terjadi karena rusaknya breakwater di sekitar bibir pantai.
Akibatnya, saat permukaan ait laut naik, air langsung menuju pemukiman warga tanpa penghalang.
Jupri menyampaikan banjir rob yang berulang kali datang, terjadi setelah breakwater rusak pada empat tahun lalu. Sebelum breakwater rusak, banjir rob cukup jarang menggenangi wilayah tempat tinggalnya.
“Jadi begini, Pak, intinya breakwater Eretan Wetan itu sudah putus, Pak. Jadi, air laut tuh langsung masuk ke pemukiman. Rusak dari 4 tahun lalu. Penyebab utama breakwater dan sebelum terjadi kerusakan, jarang banjir rob,” tambah Jupri.
Baca juga: Waspada Banjir Rob di Cilacap, BPBD Minta Masyarakat Menjauh dari Pantai
Dia menyebut, desa tetangganya, Eretan Kulon juga terdampak banjir rob. Namun, intensitas banjir Eretan Kulon tidak cukup sering karena breakwaternya masih dalam kondisi baik.
Jupriyanto berharap, pemerintah pusat, dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) pusat, segera merealisasikan perbaikan breakwater di sekitar bibir pantai dan juga senderan di Sungai Cilalanang.
Mereka sudah melakukan monitoring pada Agustus lalu, namun realisasi perbaikan belum kunjung dimulai.
Arjuna Renaldi, salah satu guru SDN 1 Eretan Wetan, menyampaikan banjir rob yang berulang kali datang membuat proses kegiatan belajar terganggu. Dia berharap pemerintah memberikan perhatian serius terhadap masalah banjir rob ini.
“Harapannya semoga ada, planning atau megaplan (penanganan banjir) biar bisa memberikan dampak yang nyata untuk kehidupan masyarakat di Eretan Wetan, agar bisa melancarkan ekonomi, pendidikan, dan semuanya,” harap Arjuna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.