BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan kisah di balik proyek Masjid Al Jabbar.
Hal itu ia sampaikan saat meninjau Masjid Al Jabbar di Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (26/12/2022).
Baca juga: Ridwan Kamil Tebar 7.000 Undangan untuk Peresmian Masjid Al Jabbar
Pria yang akrab disapa Emil itu berkisah, pada tahun 2016, dia yang saat itu masih menjabat sebagai wali kota Bandung mengusulkan kepada Gubernur Ahmad Heryawan untuk membangun sebuah masjid untuk level provinsi. Sebab, kata dia saat itu, Jawa Barat saat itu belum memiliki masjid raya.
"Saya kasih tahu sejarahnya, idenya saya mengusulkan ke Pak Aher saat jadi wali kota Bandung tahun 2016. Saya menghadap ke Pak Aher, saya bilang Pak Aher kalau bisa mah Jabar punya masjid raya sendiri, kan nebeng ke masjid Agung Bandung, makanya Masjid Agung Bandung diubah namanya jadi Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat," kata Emil.
Emil mengatakan, sesuai ketentuan, masjid punya kriteria sendiri sesuai level tingkat pemerintahan.
"Padahal urutannya itu, masjid negara milik negara Istiqlal, kalau provinsi masjid raya, kalau kota kabupaten masjid agung, kalau kecamatan Masjid Besar, kalau desa masjid Jami," ucapnya.
"Jadi Masjid Agung Bandung akan saya kembalikan ke makomnya, nanti dihapus dijuduli Masjid Agung Bandung. Itu kalimat saya ke Pak Aher tahun 2016," tambahnya.
Tak hanya melempar ide, Emil pun berkomitmen menghibahkan ilmunya di bidang arsitektur untuk membangun masjid tersebut.
"Saya bilang Pak bikin saja sendiri, nanti saya hibahkan desain. Lokasi di mana Pak Ridwan, di Gedebage karena ada kereta cepat, GBLA jadi barang-barang besar ngumpul di satu lokasi," ungkapnya.
Ide tersebut disambut Ahmad Heryawan. Pada tahun 2017, proses peletakan batu pertama dilakukan oleh Ahmad Heryawan.
Baca juga: 5 Tempat untuk Melihat Jejak Tsunami Aceh 2004, Salah Satunya adalah Karya Ridwan Kamil
Emil yang menjadi arsitek masjid itu kemudian memenangkan Pilkada Jabar 2018 dan menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.
Setelah sempat tertunda akibat pandemi Covid-19, masjid tersebut akhirnya bisa diresmikan pada 30 Desember 2022 mendatang. Dana sekitar Rp 1 triliun digelontorkan untuk masjid tersebut.
"Ini cerita takdir ya, kan enggak banyak takdir arsitek jadi gubernur. Saya gubernur saya mengarsiteki juga," ujar Emil.
Baca juga: Daya Tarik Masjid Al-Jabbar yang Habiskan Rp 1 Triliun, Desain hingga Fasilitas
Ia pun mengusung konsep rumus matematika, Aljabar dalam proyek tersebut.
"Kemudian konsepnya dari rumus matematika. Ada sebuah rumus, matematika identik dengan Aljabar, ilmuan matematika terkenal sedunia namanya Aljabar. Kemudian Aljabar nama asmaul husna yang kita tuliskan di mihrab itu artinya agung. Kebetulan juga Aljabar juga singkatan Jawa Barat. Jadi sudah takdirnya namanya berjodoh," paparnya.
Secara desain, kubah masjid tersebut dibangun tanpa kolom untuk menonjolkan kesan megah dan membuat jemaah tampak kecil dalam konteks filosofi ibadah kepada Allah.
"Karena ini masjid Jabar dikonsepkan agar ada pintu atau tempat 27 kota kabupaten. Jadi kalau di zoom (ornamen) membentuk batik (tiap daerah) yang berbeda, pokoknya pintu Majalengka, Ciamis, Garut sehingga 27 wilayah ini terwakili ke-Jawa Baratannya," tuturnya.
Secara umum, Emil mengaku kagum dengan hasil pengerjaan proyek tersebut. Ia bahkan menilai masjid Al Jabbar melebihi ekspektasi imajinasinya. Ia juga mengakui, Masjid Al Jabbar sebagai proyek paling sulit yang pernah ia tangani.
"Makanya pas jadi, melebihi imajinasi saya terus terang. Daripada sketsa lebih keren jadinya, saya juga suka merinding masuk sini karena melihat kemegahan seperti ini. Jadi ini terkompleks, tersulit, terbesar yang Allah takdirkan di saat saya masih hidup dan menjadi pemimpin," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.