Namun lanjut dia, perjodohan itu tidak sembarangan dilaksanakan. Pihak pesantren sudah melaksanakan beberapa pertimbangan sebelum khitbah.
"Kita menghitung anak ini ke sini, ke tempat ini untuk mengamalkan ilmunya. Bacaannya (pertimbangannya) lama. Ada bacaan dari sisi kondisi latar belakang orang tua, di mana mereka eksis mengamalkan ilmunya. Itu yang jadi bacaan penting pihak pesantren. Tidak asal menjodohkan," beber Kiai Nonop.
Para santri yang menjalani khitbah, tambah dia, merupakan santri purna yang siap-siap mengamalkan ilmu di daerahnya.
Setelah dikhitbah, lanjut Kiai Nonop, para santri itu akan dinikahkan secara massal.
"Nanti (dinikahkan) tanggal 23 Januari," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.