Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Kasus Keracunan Chiki Ngebul di Kabupaten Bandung, Dinkes Sosialisasi Bahaya Cikbul dan Ajak Guru SD

Kompas.com - 11/01/2023, 11:19 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Wiwiet Widiastuti angkat bicara soal adanya kasus keracunan jajanan chiki ngebul (cikbul) yang terjadi di Tasikmalaya dan Bekasi.

Wiwiet mengatakan, hingga kini belum ada laporan terkait adanya kasus keracunan jajanan cikbul di wilayah Kabupaten Bandung.

Kendati belum ada laporan, pihaknya mengaku sudah menerima surat edaran dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI akan kasus tersebut.

Baca juga: Kemenkes Ungkap Efek Keracunan Chiki Ngebul, dari Luka Bakar hingga Kerusakan Organ

"Tapi kami tetap menjalankan sesuai apa yang diintruksikan Kemenkes RI yang tertera dalam surat edaran," katanya melalui pesan singkat, Selasa (10/1/2023).

Saat ini, pihaknya mengaku tengah melakukan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan terkini apabila ada kasus keracunan Cikbul.

"Dinkes sesuai edaran dari Kemenkes RI tetap harus mewaspadai melalui pemantauan, evaluasi dan pelaporan saat ada kasus," tuturnya.

Menurutnya, dalam upaya penanggulangan dan pencegahan terkait jajanan Cikbul itu, sosialisasi mesti dilakukan bukan hanya pada tenaga medis di Puskesmas atau Rumah Sakit saja.

Namun, masyarakat luas, mulai dari orang tua, hingga guru di sekolah pun harus mulai mensosialisasikan bahaya makanan tersebut.

"Selain puskesmas, elemen yang lain juga harus tersosialisasikan, dan meningkatkan edukasi ke masyarakat untuk bisa memilih makanan jajanan yang sehat," ungkap dia.

Wiwiet menuturkan, peran guru di sekolah sangat penting agar edukasi terhadap anak terkait bahaya jajanan tersebut bisa tersampaikan dengan maksimal.

Pasalnya, jajanan Cikbul itu kerap ditemukan di lingkungan sekolah. Mengingat, saat ini libur sekolah sudah berakhir, pihaknya meminta guru ikut serta berperan aktif.

"Peran guru sangat tinggi untuk berperan serta dalam mengedukasi anak didiknya juga pedagang di sekolah. Apalagi sekarang sudah mulai lagi kegiatan belajar mengajar secara langsung," tuturnya.

Baca juga: Buntut Munculnya Korban Keracunan, Pemkot Bekasi Larang Penjualan Chiki Ngebul

Sebelumnya, pada 15 November 2022, Dinkes Tasikmalaya melaporkan kasus keracunan makanan (kermak) pada siswa SDN Ciawang setelah menyantap jajanan cikbul, chiki yang diberi nitrogen cair agar menimbulkan efek berasap. Pada kasus yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, terdapat 24 anak mengkonsumsi cikbul di periode yang sama.

Tujuh dari 24 anak, menunjukkan gejala dan diobservasi di puskesmas. Enam orang sembuh di hari yang sama dan satu orang sempat dirujuk ke RS SMC Tasik dan baru pulang setelah dinyatakan sembuh beberapa hari kemudian.

Kemudian pada 3 Januari 2023, Dinas Kesehatan Kota Bekasi menerima informasi dari Sudinkes Jakarta Timur bahwa ada pasien keracunan cikbul yang di rawat di RS Haji Jakarta Timur.

Di Kota Bekasi, ada empat anak yang mengonsumsi cikbul di periode yang sama juga keracunan. Tiga anak tidak bergejala dan satu anak menunjukkan gejala hingga dirujuk ke RS Haji Jakarta Timur untuk dioperasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Bandung
Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Bandung
Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com