BANDUNG, KOMPAS.com - Kue keranjang dan barongsai tidak pernah bisa dilepaskan dari Imlek. Selain menjadi ciri khas, kue keranjang dan barongsai memiliki makna yang mendalam.
Pembina Vihara Tanda Bakti, Tan Tjong Boe menyampaikan, kue keranjang bukan sembarang makanan. kue keranjang memiliki filosofi yang sangat mendalam mengenai harapan-harapan warga Tionghoa di tahun baru.
"Kue keranjang itu lengket. Manisnya luar biasa, bentuk selalu bulat, dan tahan lama. Itu memiliki filosofi. Bulat itu maknanya harus bulat dalam tekad dan segala niat. Lalu, lengket bermakna tidak terlepas, keberkahan bisa terus melekat bertahun-tahun dan selamanya. Terakhir manis, itu bermakna tahun baru selalu dihadirkan hal-hal yang baik," papar Tan dalam rilisnya, Rabu (11/1/2023)
Baca juga: Jelang Imlek 2023 di Solo: 5.000 Lampion Hiasi Kawasan Pasar Gede
Selain makanan, ikon khas saat Imlek adalah barongsai atau liong. Hewan mitologi Tionghoa ini memiliki lambang keberkahan. Sosok tersebut dipercayai mampu mengias hal buruk menjadi rezeki baik.
"Jika kita lihat di dahi barongsai itu terdapat tulisan Mandarin artinya raja. Maknanya kalau didatangi raja itu kan ada keberkahannya, masalah sesulit apapun bisa diselesaikan. Dengan kehadiran barongsai pun diharapkan seperti itu," ungkapnya.
Tak hanya makanan dan barongsai, satu hal penting yang jangan sampai dilewatkan dalam momen Imlek adalah angpao. Tan menjelaskan, arti angpao adalah ang (merah) dan pao (bungkus).
Baca juga: Pulau di Mentawai Dijual di Situs Luar Negeri, Kadis Pariwisata: HGB yang Diperjualbelikan
Amplop atau bungkus yang berwarna merah ini kerap diisi beberapa lembar uang yang dibagikan kepada sanak saudara.
"Ada maknanya lagi untuk angpao ini. Yakni sesuatu hal yang berkah, rezeki yang baik, dan kebahagiaan," jelas Tan.
Untuk menyambut Imlek, Vihara Tanda Bakti sudah mempersiapkan rangkaian ibadah. Tak hanya golongan sepuh, tapi para generasi muda pun turut dilibatkan.
"Agar regenerasi ini bisa terus menerus diwariskan kepada anak cucu kita. Jangan ada rasa sungkan datang ke vihara," tuturnya.
Ia berharap, meski Kota Bandung telah mencabut PPKM, tapi masyarakat terutama para jamaah vihara tetap harus menjaga prokes.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.