Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Pesatren Go Digital, dari Bangun Web hingga Literasi Digital

Kompas.com - 12/01/2023, 05:59 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Selama 2021-2022, ribuan pesantren di Indonesia go digital. Itu terlihat dari banyaknya pesantren yang terlibat mengikuti berbagai pelatihan digital.

Sedikitnya, 1.125 pesentren mengikuti literasi digital. Sedangkan 1.615 pesantren berhasil membangun web pesantrennya.

"Bahkan melahirkan lebih dari 2.000 santri digital, serta 2.615 pengguna kartu santri dari sedikitnya 13 pesantren se-Indonesia," ujar Squad Leader Pesantren Go Digital (PGD) PT Telkom, Hani Buntari, Rabu (11/1/2023).

Baca juga: Mendesak, Pemkab Cirebon Kebut Migrasi KTP Digital 1,7 Juta Warga

Hani mengungkapkan, antusiasme pesantren terhadap program ini sangat tinggi. Bahan pihaknya tidak bisa approval semua permintaan.

Untuk itu di tahun 2023, pihaknya akan mencoba memfasilitasi. Sesuai dengan target program ini bertambah 100 persen di 2023.

Program PGD utamanya terdiri dari layanan kartu santri, website builder, e-commerce, dakwah digital, dan konektivitas serta sedang dikembangkan sistem manajemen Pesantren.

Baca juga: Pondok Pesantren di Sukabumi Terbakar, Santri Berhamburan dan Berteriak Memanggil Ustaz

Kartu Santri memudahkan administrasi dan transaksi santri di lingkungan pesantren, website builder mendorong pesantren memiliki websitenya sendiri untuk berinteraksi dengan masyarakat global.

Kemudian, e-Commerce akan memasarkan produk unggulan pesantren secara online maupun offline dan layanan dakwah digital menjadikan santri sebagai kontributor ekslusif untuk video dakwah dan konektivitas agar pesantren terhubung ke internet.

Sepanjang 2022, pesantren yang mengikuti program Kartu Digital Santri antara lain Pesantren Riyadul Jannah Cikarang, Bekasi, Pesantren Nurul Hidayah, Bojongnangka, Banten, Pesantren Hidayatuttholibin Indramayu, Pesantren Abu Abdillah, Lombok, NTB, dan Pesantren Sabilul Muttaqin, Demak.

Kemudian, Pesantren Roudlotul Ulum, Bandung, Pesantren Nurul Falah, Bogor, Pesantren MBS Wanayasa, Barjarnegara, Mahad Aisyiyah, Sragen, Pesantren Mambaul Huda, Pekalongan, dan Pesantren Istana Quran, Barjarnegara.

"Pesantren yang sudah adopsi Kartu Santri jadi tahu preferensi santri saat bertransaksi di kantin atau koperasi pesantren, mereka jadi bisa memperkirakan apa saja jajanan yang harus banyak disiapkan. Masalah klise seperti uang santri hilang pun berkurang banyak setelah adopsi kartu cashless ini," sambungnya.

Kartu digital Santri juga memudahkan koordinasi pihak pesantren dengan orangtua santri. Selain tentunya pengelolaan keuangan institusi pesantren yang sebelumnya dikelola manual, telah berubah kelolaan lebih digital.

Selain itu, santri yang menguasai ilmu agama jadi lebih percaya diri dengan menguasai ilmu digital. Bahkan, 3 santri peserta PGD memeroleh beasiswa LPDP khusus santri setelah memberikan sertifikat belajar literasi digitalnya.

Wahyudi, Tribe Leader Smart Village and Community PT Telkom menambahkan, PGD adalah ikhtiar bersama antara PT Telkom dengan pemerintah dan komunitas pesatren dalam mewujudkan Indonesia sebagai kiblat
ekonomi syariah dunia di tahun 2024.

Menaikkan level peradaban santri menjadi hal yang memungkinkan.

"Platform digital yang lebih advance seperti Big Data, API Factory, Internet of Things, Cloud Computing, Customer Engagement, dan lainnya juga sudah kami miliki," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Rekomendasikan 2 Tokoh di Pilkada Bandung Barat 2024

Golkar Rekomendasikan 2 Tokoh di Pilkada Bandung Barat 2024

Bandung
Mantan Bupati Majalengka Diperiksa 8 Jam sebagai Saksi Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Mantan Bupati Majalengka Diperiksa 8 Jam sebagai Saksi Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Pemilik Bengkel di Cirebon Dirampok dan Dibunuh

Pemilik Bengkel di Cirebon Dirampok dan Dibunuh

Bandung
Pendaftaran PPK Pilkada Karawang 2024 Dibuka, 'Track Record' Jadi Pertimbangan

Pendaftaran PPK Pilkada Karawang 2024 Dibuka, "Track Record" Jadi Pertimbangan

Bandung
Emak-emak di Karawang Mengamuk, Bakar Saung Tempat Transaksi Obat Keras

Emak-emak di Karawang Mengamuk, Bakar Saung Tempat Transaksi Obat Keras

Bandung
2 ABK di Cirebon Ditemukan Tewas di Palka Kapal, 1 Orang Lainnya Kritis

2 ABK di Cirebon Ditemukan Tewas di Palka Kapal, 1 Orang Lainnya Kritis

Bandung
3 Jam Dibuka, Pendaftaran PPK Pilkada Garut 2024 Langsung Diserbu 500 Pelamar

3 Jam Dibuka, Pendaftaran PPK Pilkada Garut 2024 Langsung Diserbu 500 Pelamar

Bandung
Golkar Sebut Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Wali Kota Bandung

Golkar Sebut Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Wali Kota Bandung

Bandung
1 Orang Tewas Terseret Banjir Bandang di Kertasari, Bandung

1 Orang Tewas Terseret Banjir Bandang di Kertasari, Bandung

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa 2 Orang

Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa 2 Orang

Bandung
Mencicipi Duku Cililitan, Si Manis dari Ciamis

Mencicipi Duku Cililitan, Si Manis dari Ciamis

Bandung
Cerita Petugas Kebersihan di Bandung Tinggal di Gubuk, Kaget Rumahnya Direnovasi

Cerita Petugas Kebersihan di Bandung Tinggal di Gubuk, Kaget Rumahnya Direnovasi

Bandung
Makanan Hajatan Diperiksa Usai Tewaskan 1 Orang dan Puluhan Keracunan di Cianjur

Makanan Hajatan Diperiksa Usai Tewaskan 1 Orang dan Puluhan Keracunan di Cianjur

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com