Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Foto Tentara Amerika Antre Makan Baso Tahu Abang-abang Pinggir Jalan, Bayar Pakai Dollar

Kompas.com - 12/01/2023, 16:43 WIB
M. Elgana Mubarokah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan foto sejumlah tentara Amerika Serikat yang mengantre untuk menyantap kuliner lokal baso tahu di pinggir jalan.

Salah satu akun instagram mengunggah foto tersebut dan memberikan keterangan bahwa para tentara asal negeri Paman Sam itu sedang jajan Baso Tahu di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Baca juga: Erupsi Gunung Marapi Kembali Terjadi Kamis Siang, Lontarkan Abu Setinggi 1 Km

Komandan Batalyon Infantri (Danyonif) Para Raider 330/TD Letkol Inf Herbert Rony P Sinaga membenarkan hal tersebut.

Baca juga: Kisah Bocah di Indramayu Pencandu Rokok sejak Usia 3 Tahun akibat Bullying

Ia menyebut, sejumlah tentara Amerika tersebut menyantap kuliner lokal baso tahu saat istirahat latihan Platoon Exchange 1 antara TNI-AD dan tentara Amerika.

Melansir dari Instagram Pararaider330, latihan tersebut berlangsung pada 8 Maret 2022.

"Itu sudah lama, beberapa bulan lalu," katanya saat dihubungi, Kamis (12/1/2023).

Herbert mengungkapkan, kala itu, salah satu anggota TNI AD sengaja jajan baso tahu di sekitar lokasi latihan.

Penjual baso tahu tersebut memang biasa mangkal di dekat asrama dan tak sedikit anggota yang kerap makan atau jajan di sana.

Kemudian, salah satu tentara Amerika bertanya tentang jajanan itu.

Anggota TNI AD itu langsung meminta tentara Amerika tersebut untuk ikut mencicipinya.

"Jadi kebetulan gerobak itu standby di depan dekat asrama, ketika itu kita sedang  latihan bareng. Nah, itu pas jadwal coffee break, kemudian ada satu orang anggota kita jajan, terus mereka lihat" terangnya.

Tak berselang lama, tentara Amerika itu berteriak dan memperlihatkan ekspresi rasa yang enak.

"Kemudian salah satu dari mereka bertanya, kalau pakai bahasa kita, 'itu jajanan apa? Dijawab sama anggota kita, 'jajanan itu namanya baso tahu'. Dia bertanya lagi, 'enak gak?'. Terus salah satu dari mereka nyoba beli dan cicipi, ternyata enak, akhirnya yang lain jadi pada ikut beli," tambah dia.

Herbert mengatakan, saat itu hanya ada penjual baso tahu saja. Namun, tak menutup kemungkinan ada kuliner yang lain dan para tentara Amerika tersebut ikut mencicipi.

"Jadi tukang baso tahu itu memang biasa mangkal di situ. Mungkin kita yang di sini udah biasa, tapi buat mereka mungkin beda," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pj Gubernur Jabar Minta Pungli Parkir di Kota Bandung Segera Dibereskan

Pj Gubernur Jabar Minta Pungli Parkir di Kota Bandung Segera Dibereskan

Bandung
Polisi Masih Cari Unsur Pidana Penggelapan Asal Usul di Kasus Bayi Tertukar

Polisi Masih Cari Unsur Pidana Penggelapan Asal Usul di Kasus Bayi Tertukar

Bandung
DLH Jabar Ungkap Asal Sampah yang Menumpuk di Pantai Sukabumi

DLH Jabar Ungkap Asal Sampah yang Menumpuk di Pantai Sukabumi

Bandung
Ganjar Kunjungi Galeri NuArt, I Nyoman Nuarta: Semua Capres Boleh Datang Asal Dukung IKN

Ganjar Kunjungi Galeri NuArt, I Nyoman Nuarta: Semua Capres Boleh Datang Asal Dukung IKN

Bandung
Ganjar Intip Pengerjaan Sayap Garuda IKN di Studio Nyoman Nuarta Bandung

Ganjar Intip Pengerjaan Sayap Garuda IKN di Studio Nyoman Nuarta Bandung

Bandung
SBY: Pak Jokowi Perbaiki Sejumlah Hal di Era Saya yang Belum Baik, Ndak Apa-apa

SBY: Pak Jokowi Perbaiki Sejumlah Hal di Era Saya yang Belum Baik, Ndak Apa-apa

Bandung
Ramai soal Tarif Parkir di Bandung Rp 10.000 untuk Motor, Ini Penjelasan Pemkot

Ramai soal Tarif Parkir di Bandung Rp 10.000 untuk Motor, Ini Penjelasan Pemkot

Bandung
Kekesalan Warga Bandung Barat Belasan Tahun Tuntut Perbaikan Jalan hingga Ancam Golput Pemilu 2024

Kekesalan Warga Bandung Barat Belasan Tahun Tuntut Perbaikan Jalan hingga Ancam Golput Pemilu 2024

Bandung
Sosok Bu Guritno, Lansia yang Tinggal Sendiri Selama 20 Tahun di Rumah Terbengkalai, Dulu Kerja di IPTN

Sosok Bu Guritno, Lansia yang Tinggal Sendiri Selama 20 Tahun di Rumah Terbengkalai, Dulu Kerja di IPTN

Bandung
Lahan Kering di Gunung Manglayang Terbakar, Warga Padamkan Api Pakai Pelepah Pisang

Lahan Kering di Gunung Manglayang Terbakar, Warga Padamkan Api Pakai Pelepah Pisang

Bandung
Unpad: 85 Persen Bahan Baku Produk Kecantikan Masih Impor

Unpad: 85 Persen Bahan Baku Produk Kecantikan Masih Impor

Bandung
5 Wanita di Bandung Dijual 2 Muncikari Prostitusi 'Online'

5 Wanita di Bandung Dijual 2 Muncikari Prostitusi "Online"

Bandung
Jualan Nasi Kuning ala Jusuf Hamka, Nilai Filosofis dan Pengalaman Masa Kecil

Jualan Nasi Kuning ala Jusuf Hamka, Nilai Filosofis dan Pengalaman Masa Kecil

Bandung
Menyusuri 'Jalan Stum' Jalur Bersejarah Era Kolonial Belanda di Garut

Menyusuri "Jalan Stum" Jalur Bersejarah Era Kolonial Belanda di Garut

Bandung
Pantai Cibutun Sukabumi Disebut Terkotor Keempat di Indonesia, Sampah Ganggu Nelayan

Pantai Cibutun Sukabumi Disebut Terkotor Keempat di Indonesia, Sampah Ganggu Nelayan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com